. wisecorner: April 2009

Senyum^_^

29 April 2009

Senyum….^_^

Perlukah satu sebab untuk menyunggingkan sebuah senyuman?

Meski di tengah kedukaan yang sangat….

Meski diri tengah bergulat dengan banyak masalah….

Meski hati bagai serpihan kaca....

Meski raga begitu lelah dengan aktivitasnya....

Meski airmata belum lagi kering....

Meski setelahnya belum tentu lebih baik dari sebelumnya....

Meski perlakuan pun perkataan kerap menyakiti hati....

Meski jiwa ini jenuh dengan dunia yang semakin hari semakin menyedikan

Buat aku, untuk tersenyum...tidak butuh satu alasan...

Sebab senyum adalah sedekah yang paling mudah....

Sebab senyum adalah penawar luka....

Sebab senyum adalah penghibur hati....

Sebab senyum adalah semangat baru untuk menatap masa depan....

Sebab senyum adalah aliran kesejukan darinya untukmu, saudariku....

Sebab senyumku karna Allah....

Bahkan dengan satu senyuman kita justru membutuhkan banyak kata untuk menterjemahkannya....percaya?^_^

Yang jelas...siapapun itu...nenek-nenek ompong sekalipun...kalo dah senyum...masyaAllah...hati rasanya gimanaaaa gtu....^_^

Itulah arti senyum buat aku...

Bagaimana dengan kamu???


Senyumlah...
niscaya akan cerahlah dunia...
niscaya akan hilanglah kabut penghalang...
niscaya akan terentang jalinan indah...jalinan ukhuwah diantara kita menuju RidhoNya.
Senyumlah...
dengan segenap jiwamu...
dengan sepenuh hatimu...
Semoga Allah memberkahi senyum ikhlasmu itu.
Rasulullah bersabda :"sedekah tidak harus dengan harta berlimpah, sedekah tidak mesti dalam jumlah yang besar, senyuman ikhlas dan membahagiakan tiap orang yang melihatnya juga dapat dinilai sebagai sedekah dari pemiliknya."
Senyumlah saudariku...
cerahkan wajahmu dengan senyum itu...
hadapi saudarimu yang lain dengan wajah bersinar...
dengan senyum manismu yang menyejukkan jiwa...
semoga Allah mempererat jalinan ukhuwahmu dengannya....^_^

Read more ...

Cinta Bukanlah Karena, tapi Cinta Adalah Walaupun

22 April 2009
Karena Cantik,
Karena Harta,
Karena Tahta,
Itu Bukanlah Cinta..

Karena dia baik,
Karena dia perhatian,
Karena dia juga cinta,
Itu Bukanlah Cinta..

Karena..karena..karena..it
u bukan cinta!

Cinta adalah walaupun
Walaupun dia bukan siapa-siapa
Walaupun dia tak punya apa-apa
Walaupun dia tak balas cinta

Walaupun.. walau apa pun..
Kita masih tetap cinta..
dan selamanya akan memberi cinta..


note : puisi karya TS dr. Irwan Ashari


Read more ...

Isyarat

Suatu malam di sebuah rumah, seorang anak usia tiga tahun sedang menyimak sebuah suara. "Ting...ting...ting! Ting...ting...ting!" Pikiran dan matanya menerawang ke isi rumah. Tapi, tak satu pun yang pas jadi jawaban.

"Itu suara pedagang bakso keliling, Nak!" suara sang ibu menangkap kebingungan anaknya. "Kenapa ia melakukan itu, Bu?" tanya sang anak polos. Sambil senyum, ibu itu menghampiri. "Itulah isyarat. Tukang bakso cuma ingin bilang, 'Aku ada di sekitar sini!" jawab si ibu lembut.

Beberapa jam setelah itu, anak kecil tadi lagi-lagi menyimak suara asing. Kali ini berbunyi beda. Persis seperti klakson kendaraan. "Teeet...teeet....teeet!"

Ia melongok lewat jendela. Sebuah gerobak dengan lampu petromak tampak didorong seseorang melewati jalan depan rumahnya. Lagi-lagi, anak kecil itu bingung. Apa maksud suara itu, padahal tak sesuatu pun yang menghalangi jalan. Kenapa mesti membunyikan klakson. Sember lagi!

"Anakku. Itu tukang sate ayam. Suara klakson itu isyarat. Ia pun cuma ingin mengatakan, 'Aku ada di dekatmu! Hampirilah!" ungkap sang ibu lagi-lagi menangkap kebingungan anaknya. "Kok ibu tahu?" kilah si anak lebih serius. Tangan sang ibu membelai lembut rambut anaknya.

"Nak, bukan cuma ibu yang tahu. Semua orang dewasa pun paham itu. Simak dan pahamilah. Kelak, kamu akan tahu isyarat-isyarat itu!" ucap si ibu penuh perhatian. **

Di antara kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya. Mungkin, itulah bahasa tingkat tinggi yang dianugerahi Allah buat makhluk yang bernama manusia.

Begitu efesien, begitu efektif. Tak perlu berteriak, tak perlu menerabas batas-batas etika; orang bisa paham maksud si pembicara. Cukup dengan berdehem 'ehm' misalnya, orang pun paham kalau di ruang yang tampak kosong itu masih ada yang tinggal.

Di pentas dunia ini, alam kerap menampakkan seribu satu isyarat. Gelombang laut yang tiba-tiba naik ke daratan, tanah yang bergetar kuat, cuaca yang tak lagi mau teratur, angin yang tiba-tiba mampu menerbangkan rumah, dan virus mematikan yang entah darimana sekonyong-konyong hinggap di kehidupan manusia.

Itulah bahasa tingkat tinggi yang cuma bisa dimengerti oleh mereka yang dewasa. Itulah isyarat Tuhan: "Aku selalu di dekatmu, kemana pun kau menjauh!"

Simak dan pahamilah. Agar, kita tidak seperti anak kecil yang cuma bisa bingung dan gelisah dengan kentingan tukang bakso dan klakson pedagang sate ayam.

(muhammadnuh@eramuslim.com)

Read more ...

yang datang..yang pergi..

19 April 2009
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. 3 : 185)

hidup dan mati...sesuatu yang tak dapat terpisahkan, terelakkan, tergantikan, oleh apapun, siapapun dimanapun itu meski dalam benteng yang kokoh sekalipun...
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...." (QS. 4 : 78)

keduanya datang dan pergi silih berganti...suatu ketika ada yang datang membawa keceriaan dalam sebuah komunitas...di lain waktu entah kapan namun pasti yang datang itupun pasti pergi...jauh...sangat jauh tak terjangkau oleh apapun...sebab dia telah kembali ke hadirat Allah 'Azza wa Jalla.

kematian adalah sebuah konsekuensi dari kehidupan, bila siap hidup maka harus siap untuk mati, tapi jangan pernah berpikir untuk mati konyol, maksudnya mati tanpa mempersiapkan bekal yang cukup, hanya sekedar saja.

tapi adakah kita sadari bahwa sebenarnya detik demi detik yang Allah percayakan pada diri kita adalah ladang tempat kita menuai benih lantas memanennya kelak wajah penuh suka cita...sebab pada akhirnya kita menjadi bagian hamba-hambaNya yang layak menghuni JannahNya...semoga...yah semoga itu adalah aku, kamu, dia, mereka...kita semua.
Al Baqarah 25"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya" (QS. 2 : 25)
Read more ...

Menikahi orang yang dicintai atau Mencintai orang yang dinikahi....

Suatu kali seorang teman bertanya kepada saya:
  1. Menikah dengan orang yang kau cintai?
  2. Mencintai orang yang kau nikahi?
Mana yang kau pilih?
Saat itu spontan saya memilih yang kedua: mencintai orang yang saya nikahi (menikahi saya).
"Kenapa?"
Hhm… iya ya, kenapa?
Belum ada hak atasnya, bagaikan menggenggam bara. Jika Allah berkenan menjadikannya pendamping seumur hidup, maka bara itu akan menjelma menjadi energi untuk meciptakan kebersamaan yang indah. Tetapi, jika Allah tidak berkenan mempersatukan, bara itu akan membakar, dan bisa jadi menghanguskan diri sendiri.

Lebih dari itu, pilihan kedua rasanya lebih aman dari berbagai penyakit hati, yang bisa jadi mengotori niat suci menikah karena Allah.

Itu jawaban saya saat itu. Tetapi,beberapa jenak setelah itu, saya termenung, mencoba berfikir lebih dalam dan menyelami jauh ke dalam lubuk hati. Lalu, saya pun meneruskan pertanyaan itu ke temen saya yang lain.

Dan dia menjawabnya sama dengan jawaban saya. Tetapi, saya ragu atas jawaban itu,benarkah begitu?

Pilihan pertama, menikah dengan orang yang saya cintai, mengalirkan energi dan semangat untuk meraih sesuatu yang menjadi dambaan hati. Dan tentu adalah hal yang sangat menyenangkan bisa berdampingan dengan orang yang dicintai, tidak ragu mengumumkannya kepada public, tidak malu mengekspresikannya, sebab cinta itu sudah dilegalkan.

Pilihan kedua, mencintai orang yangsaya nikahi, hhmm… pasrah, menerima nasib. Ah tidak, saya menterjemahkannya menjadi bentuk syukur kepada-Nya. Sebab apa yang telah Allah pilihkan untuk kita, tentu itulah yang terbaik. Maka, kenapa tidak memaknai rasa syukur itu dengan mengupayakan cinta, menumbuhkan dan merawatnya.

Bukankah jika saat ini saya mencintai seseorang (padahal belum ada hak saya atasnya), itu tidak tumbuh begitu saja? Ada masa-masa, ada hal-hal, ada peristiwa yang membuat saya mencintainya. Lalu, kenapa hal-hal itu tidak bisa ditumbuhkan kepada orang yang sudah Allah pilihkan untuk saya?

Tetapi, sekali lagi, betapa menyenangkan jika yang pertamalah yang menjadi pilihan, menikah dengan orang yang saya cintai, sebagaimana Fathimah yang menikah dengan Ali, sebagaimana Khadijah yang menikah dengan Muhammad.

Tetapi, kalaupun akhirnya Allah memilihkan orang yang lain, maka pilihan kedua pun bukan hal yang tidak menyenangkan. Tidak ada yang tidak mungkin. Sebab cinta memang harus diupayakan.

Bagaimana dengan anda? Apakah akan menikah dengan orang yang anda cintai, atau akan mencintai orang yang anda nikahi?

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Dialog hati awal Ramadhan. Aku ingin mewujudkan pilihan pertama, tetapi andai Allah tak berkenan, semoga Ia memberi energi untuk mengupayakan pilihan kedua. http://izti79.blog.friendster.com/2006/09/sebab-cinta-memang-harus-diupayakan/
Read more ...

penggalan kisah tanpa judul

17 April 2009
Kemarin malam hp ku berbunyi..ada sms masuk..sms dari murabbiyahku, Ummu Usamah. "Bagaimana kabar, Syifaa? Coass dibagian apa sekarang?" begitu isi smsnya. Tak terasa mata ini basah oleh airmata..dalam diam aku menangis..ada rasa kangen yang teramat yang begitu saja mengisi hati. "Assalamu'alaikum, Ummi..kangenku sama kita'. Mau crita sama kita'. Ummi, do'akan saya yah." itu pesan balasanku. Lantas beberapa menit kemudian hpku berbunyi lagi, sms balasan lagi dari Ummi.."Kapan Syifaa ada waktu? Ummi minta biodatanya yang lengkap." Dahiku berkerut, tapi senyum dibibir tak urung mengembang..hmmm..what's going on? tanyaku dalam hati. Bakal ada sesuatu yang mengejutkan kah? Sms Ummi tak kubalas..bingung..lho??

Esoknya..ketika sedang istirahat di tengah dinas di Bagian Forensik, hpku berbunyi lagi, kulihat ternyata ada sms masuk..dari Ummi.."Kenapa sms Ummi yang semalam tidak dibalas?Ummi juga sdh lama mau ketemu sama Syifaa." Aku nyengir. Segera kubalas sms Ummi dan memastikan bahwa sore ini aku bakal ke rumah beliau sambil membawa biodata.

Sorenya, ba'da Ashar, aku dan seorang temanku berangkat ke rumah Ummi. Sesampai di sana, banyak cerita mengalir antara aku dan Ummi..ah Ummi jadi ingat ketika masih menjadi bagian dari liqo'tarbiyah Ummi. Sambil cerita, aku sambil menulis biodata yang (hehehe) tak sempat aku tulis di rumah tadi.

Hmmm...no coment deh masalah biodata..aku cuma berharap dan berdo'a (Subhanallah..di ba'da Ashar hari Jum'at) semoga jika memang ini yang terbaik..semoga dimudahkan olehNya..amiin....

Ini hanya sebuah penggalan kisah..boleh jadi kisah ini akan berlanjut..boleh jadi pula kisah ini akan berhenti pada bagian ini..apapun yang terjadi..kisah ini tetap menjadi sebuah pengamalan berharga buat hati ini.
Read more ...

Tak ada yang abadi

14 April 2009

Tak ada yang abadi. Setiap yang hidup pasti akan mati, dengan cara apa pun itu sesuai dengan apa yang telah Sang Khalik gariskan bagi semua hamba-hambaNya. Maka tak ada manusia yang abadi. Walaupun dengan teknologi semodern apa pun untuk mengusahakan keabadian itu, hingga detik ini pun kelak hingga kiamat yang telah dipastikan akan datang, tak ada manusia yang abadi. Tak ada dan tak akan pernah ada.


Tak ada yang abadi. Hidup yang kita jalani seperti sebuah siklus yang senantiasa berulang dari hari ke hari. Meski berulang, tapi setiap aktivitas yang kita lakukan tak akan pernah abadi. Penyebabnya beragam, entah bosankah, ada aktivitas yang lebih urgent, tersita oleh aktivitas lain yang memakan banyak waktu, tergantikan oleh aktivitas lain yang lebih menarik, mungkin?, memberikan efek samping yang buruk buat diri kita, lupa (mungkinkah sesuatu yang rutin akan dilupakan?), atau dihentikan oleh sebuah kematian. Beragam kan?

Tak ada yang abadi. Pergantian siang dan malam. Metamorfosis seekor ulat menjadi kupu-kupu dengan sayap yang elok. Daun-daun yang berguguran satu demi satu. Dan suatu ketika cuaca boleh panas tapi dilain waktu, lihatlah tanah-tanah berdebu itu telah basah oleh hujan, seperti hari ini dan kemarin. Sebab tak ada yang abadi.

Seperti yang terjadi pada diri ini. Tak ada yang abadi. Mulai dari fisik yang berubah seiring berjalannya waktu, ruhiyah yang setiap detik bahkan bisa berubah, sifat yang melekat padanya, rasa yang mewarnai hati juga hari-harinya, pakaian yang menutupinya, orang-orang yang hilir mudik di sekitarnya, aktivitas yang dia lakukan pun yang berlaku atas dirinya, semuanya...tak ada yang abadi.

Yah...sadar ataupun tidak...apa yang kita inderai sejak dulu hingga tiba waktunya tak ada yang abadi. Kecuali Sang Pencipta, Allah 'Azza wa Jalla. Hanya Dia yang abadi sebab Dia-lah pemilik keabadiaan itu.

Read more ...

say with flower..=)

08 April 2009
Read more ...

Rinduku

07 April 2009
Rindu pada Rabbku..rindu yang berujung pada SyurgaNya

Rindu pada Rasulullah..rindu menanti bertemu di telaga Kautsar milik beliau

Rindu pada manusia-manusia mulia dari generasi-generasi yang dimuliakan oleh Allah 'Azza wa Jalla..mungkinkah bisa berada di antara mereka???

Rindu pada Ayah..bilakah aku memberikan sebuah kebahagiaan padanya? Menjadikan Ayah sebagai saksi walimahku kelak juga mendampingiku menerima gelar dokter.

Rindu pada Bunda..tetesan keringat dan air mata nya ingin ku balas dengan segudang kebahagiaan di masa tuanya.

Rindu pada adikku..menjadi kakak terbaik buatnya..kini dan seterusnya..

Rindu pada syahid kecilku...M. Tri Chandra Buana..my little brother..jadilah sebab syafaat itu sampai pada Ayah Bunda kita, sayang. Semoga Allah mempertemukan kita kelak.

Rindu pada saudari-saudariku..akhwaatfillah..kalianlah salah satu sebab diri ini tetap berjuang u/ istiqomah di jalan da'wah. Keep fighting ukhtifillah..may Allah bless us..semoga persaudaraan ini kekal hingga ke mimbar-mimbar paling bercahaya yang telah dijanjikanNya u/hamba-hambaNya yang bersaudara karenaNya.

Rindu pada seorang ikhwa, siapapun itu yang kelak akan menjadi pendamping di dunia hingga ke SyurgaNya kelak. Menjadi bagian dari perjuangan menegakkan Khilafah Islamiyah..menjadi oase di tengah keluarga..memberikan yang terbaik u/ Dienullah....

Rinduku pada semuanya..memberikan semangat baru melihat dan menjalani hidup menjemput rinduku satu demi satu.
Read more ...

Hanya Hamba Allah

Hidup di dunia hanya sebentar saja
Bila duka bila tawa
Semoga hati kembali padaNya

Waktu yang berlalu
Takkan pernah bisa kembali lagi
Bila perih bila sedih
Air mata bukan segalanya

Hanya hamba Allah yang selalu berserah
Hanya hamba Allah yang selalu berpasrah
Karena segalanya bergantung padaNya
Hanya pada Dia semua bermuara

Detik waktu kan berlalu
Suka duka kan berlalu
tiadalah semua abadi
tangis tawa air mata semua kan berlalu dan pergi

Hanya pada Allah hati kan berserah
Hanya pada Allah jiwa kan berpasrah
Karena segalanya bergantung padaNya
Hanya pada Dia semua bermuara


(Nasyidnya Opick)
Read more ...

PILIHlah karena AGAMAnya....

Perasaan bahagia menyelimuti hati Faizul Haq-bukan nama sebenarnya. Kebahagiaan yang sulit untuk ia lukiskan. Barangkali, hari itu adalah hari yang paling bersejarah dalam hidupnya, hari yang penuh suka cita. Hari dimana ia telah dipertemukan dengan dambaan hati, 'buruan' cinta. Senyum mengembang di langit wajahnya.


Bahkan air mata bahagia dan haru menetes mengairi taman hatinya yang rindu akan belaian cinta dan kasih sayang. Ia telah berani melangkah, demi menyelamatkan iman, agama dan hatinya.


Mesjid Assalam di Kairo menjadi saksi bisu akad nikah dan walîmatul 'urs Faizul Haq dengan Sabira Husna-bukan nama sebenarnya. Hari dimana dua makhluk Allah bertemu dalam cinta kasih yang sah, terikat dalam mîtsâqan ghalîzhan. Kepada kedua pengantin setangkai bunga do'a dari hati yang tulus kami persembahkan, "Bâkarakallâhu laka, wabâraka 'alaika, wajama'a bainakumâ fî khairin." Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, amin.


Faiz telah menempuh jalan yang lurus, jalan yang selamat dan diridhai Allah. Jalan orang-orang yang merindukan kejernihan hati dan ketentraman jiwa. Berbeda dengan mereka yang menempuh jalan menyimpang. Jalan orang-orang yang hatinya telah dikotori oleh kotoran setan dan nafsu. Orang-orang tertipu yang memilih kesenangan sesaat. Jalan laki-laki yang pengecut, pengumbar hawa nafsu dan jalan wanita-wanita yang bodoh, yang suka mengobral dan menjual kemuliaan diri.


Tidak dipungkiri, Faizul Haq telah merancang dari jauh hari bagaimana ia menyiapkan hari yang bersejarah dalam hidupnya. Bagaimana ia menyiapkan segala keperluan untuk pernikahan. Mulai dari ilmu, mental, finansial, dan kesehatan fisik. Barangkali keinginan menikah telah menjadi humum Faiz sejak beberapa tahun kebelakang, sebagaimana yang juga bergejolak dalam hati banyak anak muda. Kerinduan yang tak lagi tertahankan untuk berjumpa sang kekasih dambaan jiwa. Kerinduan untuk bisa memadu hati, menumpahkan segala keluh-kesah dan gelora jiwa.

***

Setiap laki-laki yang soleh mendambakan seorang istri yang solehah. Istri yang ketika dilihat menyenangkan hati, ketika diperintah ia patuh, ketika ditinggalkan ia menjaga harta dan dirinya, dan ketika salah ia mau diingatkan. Istri solihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.


Ia ibarat sebuah madrasah yang kelak didalamnya anak-anak yang lahir akan dibesarkan, dididik dan dibina. Bijak dan tepat memilih calon istri sebelum menikah adalah diantara faktor kebahagiaan rumah tangga. Salah dalam memilih akan berisiko dikemudian hari. Dengan demikian, jangan tergesa-gesa menentukan pilihan, tapi kalau sudah nampak yang cocok dengan persepsi dan keinginan hendaknya segera mengajukan lamaran. Karena biasanya sesuatu yang berharga dan bernilai tinggi menjadi rebutan banyak orang... 


Istri solehah akan selalu menjadi sumber kekuatan, tempat bertenang ketika gelisah melanda jiwa, tempat berbagi ketika resah menghimpit hati. Istri solihah bukanlah tipe wanita materialistis, yang ketika ada uang, abang disayang, nggak ada uang abang jangan pulang atau piring melayang. Sabar disaat kesulitan melanda, qana`ah dengan apa yang ada dan bersyukur ketika mendapat kelebihan rezki. Bagi seorang istri solihah keridhaan suami adalah diatas segalanya, walau ia harus melawan keinginannya.


Hidupnya seluruhnya ia abdikan untuk suami dalam rangka beribadah dan ketaatan pada Allah. Istri solehah adalah ibarat taman indah nan penuh pesona. Tak lelah mata memandang keindahan budi pekerti dan tingkah lakunya.


Istri solehah selalu dirindu dan dikenang. Rindu pada belaian lembutnya, rindu pada teguran halusnya, rindu akan senyum tulusnya, rindu pada wajahnya yang teduh, air mukanya yang jernih dan rindu pada kata-katanya yang mesra. Hati akan resah bila lama tidak berjumpa, bila jarak telah memisahkan. Hati akan gelisah bila satu hari tidak bertemu. Karena cinta yang telah tenggelam dalam samudera hati, cinta akan kebaikan dan kebagusan akhlaknya. Sungguh benar apa yang disampaikan Rasulullah bahwa memilih wanita solehah akan membahagiakan seseorang di dunia dan di akhirat.


Untuk calon suami, pilihlah seorang calon istri yang telah dikenal baik akhlak dan agamanya. Utamakanlah itu atas segalanya. Dan jangan lupa untuk juga mempersiapkan diri menjadi seorang suami yang soleh. Dan bagi seorang calon istri, bila datang seorang laki-laki yang Anda kenal baik agama dan akhlaknya dan Anda memang telah siap untuk menikah, janganlah menolak, tapi terimalah niat baiknya dengan hati yang terbuka. Dan jangan lupa untuk mempersiapkan diri Anda menjadi bidadari baginya di dunia dan di akhirat.


Istri solehah adalah harta yang paling berharga dan bernilai tinggi yang tiada duanya. Sungguh beruntung dan berbahagia seseorang yang dikaruniai seorang Bidadari Dunia. Hidup akan penuh dengan kebaikan dan ketaatan. Hidup yang selalu bersemangat, penuh cinta dan cita-cita mulia.


Aa Gym pernah berkata, "Istri solehah adalah sebaik-baik keindahan, kata-katanya menyejukkan kalbu, ia bagaikan bidadari surga yang hadir di dunia. Ia adalah istri yang meneguhkan jihad suami, penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan akhirat."


Beberapa orang pernah datang kepada saya, curhat tentang keinginan mereka untuk menikah. Yang datang pun bervariasi, dengan berbagai permasalahan yang mereka miliki. Setiap yang datang selalu saya berikan dorongan untuk tidak ragu melangkah ketika melihat diri telah siap. Siap yang tidak saya artikan sebatas modal kemauan, namun konkritnya ada bekal yang telah dimiliki untuk membina rumah tangga. Juga melihat kesiapan dengan kejernihan hati dan pikiran, bukan dengan kacamata nafsu dan setan.


Harus ada kesadaran yang penuh ketika merespon dorongan-dorongan yang muncul dalam hati.


Fakta telah banyak berbicara, tentang orang-orang yang menikah hanya untuk melampiaskan hasrat nafsu yang tak lagi bisa ditahan. Apa yang terjadi adalah, hubungan yang tidak pernah harmonis dan sering terjadi cekcok antara suami-istri hanya disebabkan permasalahan sepele. Karena masih didominasi oleh sikap kekanak-kanakan dan sikap yang cenderung egois, emosian, sentiment dan penuh curiga.


Ketika seseorang ingin ikut serta dalam sebuah perlombaan, kesiapan yang ia miliki menjadi tolak ukur kesuksesannya. Jika ia mempersiapkan diri dengan matang, peluang untuk menang akan terbuka dihadapannya. Tapi ketika persiapan yang ia miliki apa adanya, maka hasilnyapun akan jauh dari yang diharapkan. Tidak hanya dalam perlombaan, tapi dalam setiap dimensi kehidupan yang kita jalani, adanya kesiapan sangat menentukan kesuksesan kita.


Pernikahan tidak hanya semata hubungan biologis, kalau kita memaknai demikian, tentu tidak berbeda cara pandang kita dengan hewan. Namun dengan menikah ada nilai-nilai yang ingin kita raih, ada tugas, amanah dan kewajiban yang harus ditunaikan dan dipertanggung jawabkan. Ibarat kita ingin mendirikan sebuah gedung diatas sebidang tanah. Ketika pondasi yang dibangun kuat, pondasi akan tetap kokoh dan gedung tidak akan runtuh. Sedangkan bila pondasi lemah, besar kemungkinan gedung tidak akan bertahan lama dan akan cepat roboh.


Pada intinya, kita perlu mempersiapkan diri, dan itu sudah menjadi keharusan. Siapkan ilmunya, mental, kesehatan dan finansial. Dan yang paling utama kita harus memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Kita harus terus berupaya untuk meraih kedudukan taqwa. Dengan ketaqwaan segala kesulitan akan menemukan jalan keluarnya. Allah. telah menjanjikan, bahwa barang siapa yang bertaqwa maka Allah. akan memberinya jalan keluar terhadap kesulitan yang ia hadapi dan memberinya rezki dari arah yang tidak ia duga.


Dari sekarang, binalah hubungan yang baik dengan Allah dan dengan orang lain. Latihlah diri Anda dalam ketaatan, gemar berbuat kebaikan dan rajin beribadah. Latihlah diri Anda dengan perilaku yang mulia sehingga ia menjadi kebiasaan Anda. Dan bila diri Anda telah siap, maka melangkahlah dengan yakin. Adanya kekurangan ekonomi janganlah jadikan penghalang utama. Anda harus yakin rezki setiap hamba telah ditentukan kadarnya oleh Allah. Bukankah itu suatu hal yang menggembirakan. Anda tidak perlu merasa susah, tinggal Anda berusaha untuk menjemput rezki itu.


Dan terakhir, jangan salah pilih, jangan tertipu dengan penampilan luar, pilihlah dengan hati dan pikiran yang jernih. Jangan memilih dengan landasan nafsu dan bisikan setan. Utamakanlah agama diatas segalanya, dengan demikian kita akan bahagia sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah.


Jadi, jangan tunda lagi kalau Anda sudah siap, bersegeralah ...!


marif_assalman@yahoo.com

(sumber : http://www.eramuslim.com/oase-iman/)

Read more ...

Awas bahaya tasyabbuh!

06 April 2009
"Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka"
(QS. 2 : 120)
"Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut"
(HR. At Tirmidzi)
Mengikuti atau meniru yang tersebut dalam Al-Qur'an dan hadits di atas mengacu pada sebuah istilah yang kita kenal dengan 'tasyabbuh'.
Tasyabbuh punya bentuk yang beraneka ragam, apalagi di era globalisasi macam sekarang. Mulai dari yang manual sampai digital..dari yang katrok sampai modern..dari yang halus kasat mata hingga blak-blakan tak kasat mata...semuanya deh ada di sini....

Dan naasnya..terkadang kita sebagai pelakunya tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan adalah salah satu dari sekian banyak bentuk tasyabbuh. Seperti satu bentuk tasyabbuh yang akan saya bahas kali ini. Tentunya pembahasannya disesuaikan dengan ilmu yang saya miliki..jadi maaf kalo pembahasannya terlalu dangkal.
Semoga bermanfaat.
***
Salah satu bagian dari tasyabbuh yang saya maksud di sini adalah ketika kita ummat Islam turut menjadi bagian dari perayaan ulang tahun seseorang (siapapun itu) atau malah menjadi pelaku dari perayaan tersebut.

Jangan dulu mengatakan bahwa saya terlalu ekstrim dalam memaknai sebuah perayaan ulang tahun..atau syukuran ketika usia kita bertambah (hmm..bertambah atau berkurang yah??? Sejatinya sih berkurang) atau apapun nama dan bentuknya. Tapi, mari kita sama-sama menelaah apa sebenarnya makna di balik perayaan ulang tahun kita.

Ulang tahun atau dalam bahasa Arabnya biasa disebut Maulid atau Milad, sesuatu yang diperingati secara berulang atau istilah Arabnya Ied. Nah..dalam Ad Dien kita yang lazim dikenal sebagai 'Id hanya 2 yaitu : Iedul Fithr dan Iedul Adha. Hanya 2 Ied ini sajalah yang kemudian memiliki dasar dalam perayaannya, selain itu tidak ada dan tidak ada celah untuk diada-adakan. Koq gitu? Iyah..sebab tidak ada dalil yang bisa menjadi landasan dari sesuatu yang diada-adakan. Malah ketika kita nekat mengada-adakan suatu amalan, maka Rasulullah bersabda bahwa amalan tersebut adalah amalan yang tertolak. Sebut saja Maulid Nabi Muhammad Shalallahu'alahi wa Sallam..salah satu perayaan yang telah mendarah daging namun tak ada satu pun dalil shahih yang melandasinya.

Kembali ke perayaan ulang tahun. Lantas dari mana kita mendapatkan kebiasaan merayakan ulang tahun yang setiap tahun tidak luput dari ingatan kita. Jangan sampai kebiasaan itu kita dapatkan dari orang-orang kafir di sekitar kita yang setiap tahunnya pun merayakan ulang tahun mereka??!! Bagaimana jika ternyata dasar dari perayaan ulang tahun kaum kuffar itu adalah sama dengan ketika mereka merayakan hari kelahiran Nabi Isa 'Alahissallam yang belakangan (tanpa sebab yang ga pernah jelas hingga kiamat kelak) mereka anggap sebagai Tuhan mereka??!!

Baiklah, kalo mungkin yang terlintas di benak kamu, "ah..ini kan cuma buat syukuran aja" atau "lagian ga foya-foya koq" atau "ribet banget sih" atau "kan bukan bagian dari agama" atau "ngerayain ulang tahun aja koq repot" atau "buat senang-senang aja, kan adanya setahun sekali" atau apapun kalimat yang sempat wara-wiri dibenak kamu...pernahkah kamu berpikir apa sebenarnya yang kamu cari dan dapatkan dari perayaan ulang tahun itu? Hanya sekedar mengingat bahwa usiamu telah bertambahkah? Atau hanya sekedar...(saya ga cukup cerdas untuk menebak apa dibalik keinginan seseorang ketika merayakan ulang tahunnya).

Segeralah beristighfar...karena ternyata kita telah menjadi pelaku tasyabbuh..yang dengan latahnya ikut merayakan hari ulang tahun kita tanpa ada dasar sedikitpun..sehingga secara tidak langsung..sadar ga sadar..mau ga mau..kita telah menjadi bagian dari kaum yang menjadikan perayaan ulang tahun mereka sebagai sebuah rutinitas tahunan. Kaum yang telah kufur dari ni'mat Allah Subhanahu wa Ta'ala.

So..apa yang mesti kita lakukan saat tgl kelahiran kita tiba? Yah, biasa aja lagi..kenapa mesti repot mikir mau ngapain kita di tgl itu. Lagian, ga perlu lagi..tunggu tgl kelahiran kita tiba u/mendapatkan moment yang pas buat introspeksi (bahasa kerenya : muhasabah). Sebab buat seorang Muslim, setiap detik adalah sesuatu yang berharga yang tidak akan dilewatkan begitu saja tanpa sebuah muhasabah. Last but not least..sekedar mengingatkan diri ini dan juga kita semua bahwa tujuan kita diciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah kepadaNya..so..baiknya setiap apa yang nampak, yang terucap, yang terdengar, yang dilakukan oleh kita adalah dalam rangka mencari RidhoNya yang dengannya kita bisa menjadi penghuni JannahNya kelak. Amiin....^_^
Read more ...

SMS gratis!

Klik di sini!
free counters