. wisecorner: Januari 2009

LUANGKAN WAKTUMU MEMBACA AL-QUR'AN

31 Januari 2009
Menjadi seoRang Remaja muslim memang amat beRuntung. Hanya Remaja muslim yang punya Al-QuR’an, satu buku yang ga ada tandingannya di dunia. Bayangkan!! Di seluRuh dunia, hanya Al-QuR’an-lah satu-satunya buku yang dibaca dan dihafal dengan caRa yang sama oleh hampiR satu miliaR oRang di dunia dengan bahasa yang sama. Al-QuR’an belum peRnah beRubah (dan tidak akan peRnah beRubah) dan tetap teRjaga kemuRniannya/keasliannya (QS. 15 ; Al-Hijr : 9) sejak tuRun (melalui peRantaRaan malaikat JibRil, secaRa beRangsuR-angsuR) 14 abad yang silam.

Bukan cuma hebat, Al-QuR’an juga mukjizat. TeRbukti, sampai saat ini tidak ada seoRang manusia pun yang bisa membuat buku dengan gaya bahasa seindah Al-QuR’an. Tidak ada keRaguan sama sekali bahwa Al-QuR’an adalah kalam Allah, bukan buatan manusia. Kalam Allah : “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yangbenar.” (QS. 2 ; Al-Baqarah : 23)

Tahu ga, kalo membaca Al-QuR’an itu menyenangkan? Kalo membaca Al-QuR’an ga bikin kita Be-Te? Buang jauh-jauh juga pikiRan kamu bahwa Al-QuR’an itu cuma cocok untuk oRang tua. Al-QuR’an itu Allah tuRunkan untuk seluRuh umat manusia, teRmasuk kamu!!!
Al-QuR’an dituRunkan untuk ngebantu kita supaya dapat beRjalan dengan benaR dalam kehidupan sehaRi-haRi. Ga mungkin kan kita hidup tanpa atuRan? Kalo itu teRjadi, kebayang kan, dunia ini bakalan kacau, oRang seenaknya menjelek-jelekkan oRang lain, mengganggu yang lemah, meRampas uang oRang, dsb. Itulah sebabnya Allah menuRunkan Al-QuR’an, supaya hidup kita ga ‘gelap’ tapi ‘teRang-bendeRang’ kaRena petunjukNya (QS. 5 ; Al-Maaidah : 16)
Kalau kamu membaca al-QuR’an dan memahaminya, kamu akan semakin Pe-De menjadi Remaja muslim, tidak pandang apakah kamu ‘beRuntung’ dengan beRbagai kaRunia fisik atau ‘kuRang beRuntung’.

Kalau kamu membaca AL-QuR’an, kamu juga akan semakin giat menjadi Remaja muslim yang cinta pada Islam ini. Siapa saja yang selalu beRusaha menjadi muslim yang baik, menjaga keimanan, sabaR menghadapi beRbagai ujian daRiNya dan beRjuang menegakkan kemuliaan agamaNya, akan Alah janjikan kenikmatan SyuRga di akhiRat kelak (QS. 83 ; Al-Muthafiffiin : 22-28)
Masih banyak lagi ‘keuntungan-keuntungan’ yang bakal kamu dapatkan ketika kamu lebih dekat dengan Al-QuR’an. Mungkin balasannya ga kamu teRima di dunia ini, tapi di akhiRat kelak (tempat yang paling kekal) SyuRga Allah menanti kedatanganmu.
Jadi, kenapa kita ga mulai untuk membaca AL-QuR’an? Sama sekali ga rugi, malah beRmanfaat. BeRpahala, walaupun bacaan kita belum lancaR.

“oRang yang pandai membaca Al-QuR’an akan beRkumpul beRsama paRa malaikat yang mulia dan taat, sedang oRang yang teRbata-bata jika membaca Al-QuR’an, maka baginya dua pahala.” (HR. BukhaRi & Muslim)



note : diambil dari sebuah buku yg udah lupa judulnya..kalo ga salah surga itu buat abg juga (ini kalo ga salah lho..)
Read more ...

NGOBROL DENGAN TUHAN MU, DONK!!!

Bukannya mau nuduh, tapi ini kenyataan yang sangat miris di sekitar kita, masih banyak remaja muslim yang shalatnya bolong-bolong Isya shalat, Subuhnya kelewat. Dzuhur dikerjain, Asharnya bablas. Padahal, mereka itu tau kalo shalat lima waktu itu WAJIB, tapi yang mungkin belum dipahami adalah makna dan pentingnya shalat. “Buat apa sih kita shalat?” kira-kira demikian pertanyaannya. “Toh, shalat atau ga shalat ga ngaruh buat hidup kita.” Gaul tetap jalan, belajar tetap lancar, kesehatan juga ga terganggu.

Kalau itu alasannya, memang betul. Buah pelaksanaan shalat itu emang ga tampak langsung. Orang yang ga shalat ga langsung benjol, misalkan, atau kena penyakit. Biasa aja.
Tapi pernah ga kamu merasa Be-Te luar biasa, sampai ga ada seorangpun di sekitar kita yang care sama kita. Atau bayangin kalo kamu sakit parah, atau dalam masa-masa ujian atau sedang dalam kesulitan misalnya. Apa yang bisa kita lakukan dalam keadaan seperti itu?

Buat mereka yang ga pernah mau ngakuin keberadaan Allah atau yang nyata-nyata mengakui keberadaan Allah tapi ga merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka keadaan di atas tadi sangat mengerikan. Kemana dan pada siapa meminta pertolongan?
Allah bukanlah Zat yang zalim yang membiarkan kita, manusia kebingungan dan tersesat dalam kehidupan ini. Dia juga ga bakal buat kita sengsara(QS. 2; Al-Baqarah : 286). Sebaliknya, Allah sangat suka ngasih pertolongan kepada hamba-hambaNya yang shaleh dan dekat padaNya. Tentu kalo kita percaya dan mau ‘berbicara’ padaNya.
Shalat adalah salah satu cara yang Allah berikan pada kita untuk ‘ngobrol’ denganNya. Kalo kita simak, hampir semua bacaan dalam shalat adalah doa, permohonan kita kepadaNya. Selain itu, dengan shalat, Allah berjanji akan menghapuskan sebagian dosa-dosa kita yang berjalan dari waktu ke waktu.

Jadi, ga ngerjain shalat sama saja memutuskan hubungan kita dengan Allah. Yang berarti kita ga punya tempat curhat, meminta pertolongan dan pengampunan dosa-dosa kita.
Jadi, manfaatkanlah lima waktu shalat itu dengan baik untuk lebih dekat denganNya. Kamu pasti akan ngerasa lebih tenang dan lebih bahagia. Jadi, siapa bilang ga shalat itu ga rugi?
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu dalam shalatnya”. (QS. 23 ; Al-Mu’minuun : 1-2)

note : diambil dari sebuah buku yg udah lupa judulnya..kalo ga salah surga itu buat abg juga (ini kalo ga salah lho..)

Read more ...

HIDAYAH

Kita ga peRnah tau sepeRti apa kita di masa depan...jangankan esok...sedetik kemudian pun kita ga peRnah tau bagaimana kondisi jasad teRlebih lagi Ruhiyah kita. Sebab hati yang beRupa segumpal daging itu...senantiasa beRbolak-balik...
Wahai Rabb yang Maha Membolak-balikkan hati...tetapkanlah hati ini di atas DienMu...
Tetapkanlah..hingga akhiR hayat ini....
Read more ...

Nulis Aja....


Bismillah...
Baca pake' mata...
Dalam hati...
BiaR teRasa nikmatnya....
Semoga ada ibRah yang bisa dipeRoleh
Semoga ini menjadi amal jaRiyah dan ilmu yang beRmanfaat tuk bekal di akhiRat yang kekal....
~Syifaamines-Wisecorner~









Assalamu'alaikum....
Huffhhhh....Alhamdulillah...akhiRnya...dengan peRjuangan yang begitu panjang dan melelahkan...aq bisa punya blog juga...penting ga sih?!?!? Penting ga penting...yang penting aq sekaRang punya BLOG!!! Hehehehe....how pity u aRe!!!
Buat oRang lain mungkin biasa, tapi buat aq ini RUARR BIAZAA....Setidaknya aq punya Ruang buat m'EKSPRESIKAN bakat seni (??!!??%$#*&^?>+#%%$^&??) yang aq miliki sejak SD. Hehehehe....Cuman sayangnya...p'aRsipannya baRu tpikir sekaRang...so...kaRya"yang sempat t'ukiR (huehuehue....) pas zaman baheula dulu ga sempat diTERBITKAN....
Tapi yah...sudahlah...yang penting sekaRang...NULIS AJA....1 haRapan daku....buat all peRson yg sempat atau disempat-sempatin atau mungkin setengah teRpaksa buka blogq yang imut ini (hehehehehe....)semoga mendapatkan manfaat yang mungkin nyempil disetiap huRuf demi huRuf...kata demi kata...kalimat demi kalimat...paRagRaf demi paRagRaf...dsb...dst...dkk...etc. Selamat Menikmati!!!! Dengan senang hati meneRima segala macam bentuk koment...sepeRti : tulisan...gambaR...wesel...paket....deposito....Jazaakillah khair.
Read more ...

DENGAN TARBIYAH TERCIPTA GENERASI RABBANI

Apa sebenarnya tujuan penciptaan manusia? Jawaban yang sudah pasti terucap dan mungkin terdengar sangat klise adalah untuk beribadah kepada Dzat yang telah menciptakan kita sebagai manusia, “Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepadaKu”
(QS. 51; Adz-Dzaariyaat : 56).
Lalu dengan cara apa kita mewujudkan bentuk penghambaan kita kepada Allah? Pernahkah kita menyadari bahwa kita pasti akan kembali? Lalu, dengan cara apa kita mempertanggungjawabkan hidup kita? Untuk lebih memaknai napas kehidupan yang dianugerahkan Allah pada kita, maka Allah menurunkan aturan-aturan yang sangat sempurna, ideal dan universal dengan maksud agar kehidupan hambaNya tidak sia-sia. Aturan yang sempurna itu bernama Islam yang merupakan rahmat bagi semesta alam. Dan merupakan nikmat terbesar bagi manusia yang benar-benar memahami misi hidup mereka.
Aturan sudah sempurna, visi dan misi sudah dipahami, lantas apakah hidup manusia hanya mengalir begitu saja? Tanpa nikmat dan musibah? Tentu tidak. Justru keduanya lah yang ‘membentuk’ pribadi-pribadi manusia agar lebih takut, harap dan cinta yang merupakan pilar-pilar ‘ubudiyah.
Untuk membentuk kesejatian karakter diperlukan wadah yang semuanya berproses dan tertata rapi. Mulai dari yang dasar hingga tingkat yang lebih tinggi tanpa mengenal batas usia. Logikanya, mana mungkin anak SD dapat memahami pelajaran anak SMU? Wadah itu bernama TARBIYAH.
Dalam tarbiyah, kita tidak langsung dibebani dengan konsep-konsep yang membuat kita semakin bingung. Tetapi tarbiyah dimulai dengan bagaimana konsep keutamaan menuntut ilmu agar apa yang kita lakukan ada dalil-dalil yang mendasarinya, kemudian secara bertahap akan membawa kita pada pemahaman yang lebih kompleks. Bukan hanya itu saja, tarbiyah mengajarkan kita untuk menata diri dan menata barisan. Menata diri agar tercipta generasi-generasi Rabbani. Menata barisan agar tercipta sebuah bangunan yang kokoh. Bukankah Allah mencintai keteraturan? ”Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang di jalanNya dengan berbaris-baris teratur, seakan mereka adalah bangunan yang kukuh tersusun”
(QS. 61. Ash Shaff : 4).
Begitupun kata shahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu’anhu, “kebenaran tak tertata , pasti terkalahkan oleh kebathilan terstruktur. ”
Ukhuwah juga terjalin dalam tarbiyah. Saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran adalah salah satu wujud dari ukhuwah yang terjalin.
Semua proses penempaan ada di dalam program-program tarbiyah yang harus diikuti secara berkelanjutan. Sebab ketika kita terhenti pada satu program, maka akan sulit untuk memahami program selanjutnya. Tujuan akhirnya cuma satu yaitu agar tidak terjadi pemahaman yang parsial tentang aturan-aturan dalam Islam yang pada akhirnya akan membuat seseorang akan mengambil kesimpulan-kesimpulan yang bisa saja menyesatkan aqidahnya.
Itulah tarbiyah, yang dengannya dapat tercipta generasi-generasi Rabbani yang pantang menyerah menegakkan syariat Islam di muka bumi. Generasi-generasi yang tidak mungkin tinggal diam tanpa gerak, atau tersembunyi tanpa manampakkan diri dalam bentuk yang dinamis di luar diri sang mu’min yang tertarbiyah. Keep Fighting...May Allah bless U in eveRy step that U make^_^.
Read more ...

DI ANTARA BERJUTA CINTA

Kehidupan ini rasanya tak pernah dapat dilepaskan dari apa yang dinamakan 'cinta'. Dengannya menjadi semarak dan indah dunia ini. Lihat saja, bagaimana seorang bapak begitu bersemangat dalam beraktivitas mencari nafkah, tak lain karena dorongan cintanya
terhadap anak dan isterinya. Seorang yang lain pun begitu semangatnya menumpuk harta kekayaan, karena sebuah dorongan cinta terhadap harta benda, demikian pula mereka yang cinta kepada kedudukan, akan begitu semangat meraih cintanya. Itu semua adalah beberapa contoh dari berjuta cinta yang ada. Meskipun kesan yang banyak dipahami orang tentang cinta, identik dengan apa yang terjadi antara seorang pemudi dan pemuda. Padahal cinta tak hanya sebatas itu saja, guys. Ternyata masalah cinta memang tidak sesederhana ejaannya. Ada cinta yang bernilai agung lagi utama, namun ada pula cinta yang haram dan tercela. Cinta sendiri kalau dilihat menurut Islam, maka dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk. Kita semestinya tahu tentang model cinta tersebut untuk kemudian mampu memilih mana cinta yang mesti kita lekatkan di hati, mana pula cinta yang mesti kita tinggalkan sejauh-jauhnya.
So...lets check this out....
CINTA KEPADA ALLAH
Cinta model ini adalah cinta yang paling U-T-A-M-A. Bahkan kata ulama kita, cinta kepada Allah adalah pokok dari iman dan tauhid seorang hamba. Karena memang Allah sajalah satu-satunya Dzat yang patut diberikan rasa cinta.
Segala cinta, kalau kita buat peringkat maka nyatalah bahwa cinta kepada Allah adalah puncaknya. Ia adalah yang tertinggi, paling agung dan paling bermanfaat. Begitu bermanfaat cinta kepada Allah ini, sehingga tangga-tangga menuju kepadanya pun merupakan hal-hal yang bermanfaat pula. Diantaranya berupa taubat, sabar dan zuhud. Apabila cinta diibaratkan sebuah pohon maka ia pun akan menghasilkan buah-buah yang bermanfaat seperti rasa rindu dan ridha kepada Allah.
Mengapa kita mesti cinta kepada Allah? Banyak sekali alasannnya. Diantaranya adalah karena Allah lah yang memberikan nikmat kepada kita, bahkan segala nikmat. Sedangkan hati seorang hamba tercipta untuk mencinta orang yang memberikan kebaikan kepadanya. Kalau demikian, sungguh sangat pantas apabila seorang hamba cinta kepada Allah, karena Dialah yang memberikan semua kebaikan kepada hamba.
"Dan apa-apa nikmat yang ada pada kalian , maka itu semua dari Allah"(QS. 2; Al Baqarah : 165)
Seorang hamba di setiap pagi dan petang, siang dan malam selalu berdoa, memohon dan meminta pertolongan kepada Allah. Dari doa tersebut kemudian Allah memberikan jawaban, menghindarkan hamba dari bahaya, memenuhi kebutuhan hamba tadi. Keterikatan ini mendorong hati untuk mencinta kepada Dzat tempat ia bermohon.
Setiap insan pun tak lepas dari dosa dan kesalahan, maka Allah selalu membuka pintu taubat kepada hamba tadi, bahkan Allah tetap memberikan Rahmah-Nya meski hamba kadang tidak menyayangi dirinya sendiri. Kebaikan-kebaikan yang dibuat hamba, tak ada sesuatu pun yang mampu diharap untuk memberi balasan dan pahala kecuali Allah semata.
Terlebih lagi, Allah telah menciptakan hamba, dari sesuatu yang tak ada menjadi ada. Tumbuh, berkembang dengan rizki dari Allah Ta'ala. Maka ini menjadi alasan kenapa hamba semestinya cinta kepada Allah.
Cinta memang menuntut bukti. Tak hanya sekedar ucapan, seperti pepatah orang Arab 'semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila namun si Laila tak pernah mengakuinya'. Dan wujud cinta Ilahi dibuktikan dengan mengikuti sunah Nabi dan juga berjihad di jalan Allah.
"Katakanlah apabila kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku (Rasulullah) maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian"
(QS. 3; Ali Imran : 31)

CINTA KARENA ALLAH or CINTA DI JALAN ALLAH
Cinta karena Allah tentu saja mengikuti cinta yang pertama. Seperti dalam kehidupan, ketika kita cinta kepada seseorang maka apa yang dicintai oleh orang yang kita cinta pun kita sukai pula. Cinta karena Allah adalah cinta kepada 'person' yang dicinta Allah seperti para nabi, rasul para sahabat nabi dan orang-orang shalih. Cinta karena Allah jua berujud cinta kepada perbuatan shalih seperti shalat, puasa, zakat, berbakti kepada orang tua, memuliakan tetangga, berakhlaq mulia, menuntut ilmu syar'i dan segala perbuatan baik yang lain. Dengan demikian, ketika seorang muslim mencinta seseorang atau perbuatan maka ia punya sebuah barometer "apakah hadir pada perbuatan maupun orang tadi hal yang dicinta Allah". Bagaimana kita tahu kalau suatu perbuatan dicinta Allah? Jawabnya adalah, apabila Allah perintahkan atau diperintahkan Rasulullah berupa hal yang wajib maupun yang sunnah (mustahab).
Cinta yang disyariatkan diantaranya adalah cinta kepada saudara seiman, from Abu Hamzah Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu, steward of Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam from Prophet, He utter : "Belief in God one or the other among all of you so that he/she love its you as he/she love its you as he/she love their/his self". (HR. Al-Bukhari and Muslim). Cinta ini bermanfaat bagi pelakunya sehingga mereka layak mendapatkan perlindungan Allah di hari tiada perlindungan kecuali perlindungan Allah saja.

CINTA BERSAMA ALLAH
Kecintaan ketiga ini adalah cinta yang terlarang. Cinta bersama Allah berarti mencintai sesuatu selain Allah bersama kecintaan kepada Allah. Membagi cinta, adalah model cinta yang ketiga ini. Kecintaan ini hanyalah milik orang-orang musyrik yang mencintai sesembahan-sesembahan mereka bersama cinta kepada Allah. Seperti kalam Allah :
"Dan diantara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan, yang mereka mencintai tandingan tadi sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat besar cinta mereka kepada Allah "(QS. 2; Al Baqarah : 165)
Kecintaan ini bisa ditujukan kepada pohon, berhala, bintang, matahari, patung, malaikat, rasul dan para wali apabila kesemuanya dijadikan sesembahan selain Allah. Terus bagaimana cinta kita kepada anak, harta, pakaian, nikah dan kepada hal yang berhubungan dunia? Cinta yang seperti ini adalah cinta yang disebut sebagai "cinta thabi'i" cinta yang sesuai dengan tabiat artinya wajar-wajar saja. Apabila mengikuti kecintaan kepada Allah, mendorong kepada ketaatan maka ia bermuatan ibadah. Sebaliknya bila mendorong kepada kemaksiatan maka ia adalah cinta yang tercela dan terlarang.


Edisi 07 :
09 Mar - 23 Mar 2001al-madina.s5.com, Mei 2001
Read more ...

BUKAN CINTA BIASA

Cinta kata ini sangat akrab di telinga penghuni planet bumi yang bernama manusia, mereka bisa frustasi bahkan sampai depresi. Bahkan karena cinta orang bisa berbunga-bunga setiap hari. Inilah cinta yang sempat dibagikan oleh manusia tidak peduli apa yang akan terjadi pada mereka akibat dari ”The Big Trouble maker” yang bernama CINTA.
Saya akan mengangkat sebuah kisah cinta yang begitu abadi....
Berabad-abad sebelumnya telah ada sebuah moment cinta dan kasih sayang yang jauh dan jauuuuh dan bahkan lebih dahsyat dari segala bentuk moment cinta lainnya.
Seorang laki-laki yang telah lanjut usia, begitu pun seorang istri sangat merindukan lahirnya seorang anak. Akhirnya ia pun di karuniai seorang anak laki-laki, tidak seperti umumnya anak-anak lain. Anak laki-laki ini adalah anak yang penyantun, berilmu dan cerdas. Begitu dalam kasih sayang antara ayah dan anak dan begitu pun sebaliknya sang anak kepada ayah.
Suatu hari datang perintah kepada laki-laki tersebut untuk menyembelih anaknya, anak kesayangannya, anak yang sangat dinanti kehadirannya yang kini beranjak remaja. Terpancar kesalehan dan kecerdasan darinya dan harus disembelih?!!! Benar-benar perintah yang tidak masuk akal, Namun cintalah yang membuat laki-laki itu menjalankan perintah dan karena cinta pula sang anak tidak ragu untuk menyemangati sang ayah untuk menjalankan perintah itu.
Inilah satu-satunya kisah abadi sepanjang zaman dan dengan tema ”Cinta”. Cinta Ibrahim, Alaihissalam dan cinta Ismail Alaihissalam. Dilihat dari kisah diatas kemudian kita bandingkan dengan cinta dari para pasangan yang selalu dipuja-puja oleh dunia misalnya cinta picisin antara sepasang kekasih untuk berjanji sehidup semati tetapi akhirnya berpisah karena ketidakcocokan. Inikah cinta sebenarnya? Tidak!!!!! Inilah cinta yang tidak abadi, cinta yang tidak kekal, sedangkan cinta Ibrahim Alaihissalam dan Ismail Alaihissalam adalah cinta yang sebenarnya. Cinta Apakah yang membuat seorang ayah yang mengorbankan miliknya yang paling berharga??? Dan cinta apakah yang membuat seorang anak rela mengorbankan dirinya??? ”The highest Love” Itulah jawabnya.

note : noname

Read more ...

PERAN VS KOMENT

Hidup ini layaknya sebuah sandiwaRa. Setiap oRang punya peRan masing-masing. PeRan yang mesti dimainkan secara maksimal, totalitas, sebab dalam kehidupan ini ga ada tuh yang namanya "cut..cut..bReak dulu ya", sepeRti peRmainan peRan dalam film-film di TV. PeRan yang penuh dengan kaRakteR...lebih punya taste. PeRan yang ga ada celah untuk di Replay sedikitpun, sebab peRan tsb beRjalan beRiRingan dengan makhluk Allah yang beRnama waktu. Tau sendiRi kan, waktu itu ga akan bisa diputaR ulang, yang sudah teRjadi yah teRjadi..sedang buat si pemilik peRan, waktu yang sudah beRlalu itu adalah pengalaman yang sangat beRhaRga buat dijadikan RefeRensi untuk maksimalnya dia memainkan peRannya di masa yang akan datang. PeRan yang sejatinya saling mengisi satu sama lain, sebab peRan yang dimainkan disini memang sifatnya sosialisme, aRtinya pada dasaRnya memang butuh peRan lain yang ga 1 atau 2 oRang saja agaR sebuah peRan benaR-benaR hidup..ya itu tadi..lebih punya taste. Sehingga, kesannya ketika peRan saya, kamu, dia, kami, kita, kalian, meReka (atau kata ganti peRan yang lainnya) sedang beRinteRaksi dengan peRan-peRan yang lain, kita sepeRti selebRitis, aktoR, aktRis...apalah namanya yang sedang di'tonton' peRannya oleh orang-oRang di luaR sana.
BeRasa ga? Maka teRkadang dalam hati (biasanya sih teRekspResikan juga dalam bentuk bahasa tubuh) timbul Rasa Ge-eR, penasaRan (asal jangan mati penasaRan aja), jengkel, sedih, dongkol (ini Rasanya tentu beda dong dengan jengkol), maRah (lho..kenapa? Suka-suka oRang dong) dan masiiiihhh...banyak lagi Rasa yang mungkin teRbit-tenggelam ketika peRan yang kita mainkan sedang di'tonton' oleh oRang di luaR sana.
Sehingga ga jaRang (lebih sering sih iya) tanpa diminta sekalipun akan ada posting komentaR untuk peRan-peRan tsb. Koment-nya pun cem...macem, ada yang membuat hati kita JUMAWA (bukan JUaRa Makan diWaRung), ada yang buat bulu kuduk kita meRinding mendengaRnya (pas banget kalo teRnyata di sekitaR medan magnet kita ada 'meReka'...Siapa? Tauk ah gelap!), ada juga yang bisa membuat hati kita beRgetaR kecil, sedang, hebat bahkan bisa membuat kita teRguncang hingga teRkulai lemas tak beRdaya (koq bisa? Bisa...bisa ajaaaa) sehingga peRlu dilaRikan ke ai-si-yu dan mendapatkan RKP (sadis beneR koment-nya! Apa sih? Tauk...tanya aja sendiRi! Tanya siapa? Bukan...tapi tanya ken-na-pa??), tRuss ada juga yang bisa membuat ductus lacRimalis kita mengucuRkan hujan lokal di sekitaR oRbita paRs infeRioR, aRea zygomaticus, nasal, dst...dsb...etc...coz emang glosso tak beRtulang, so...bisa aja dia sepeRti sebilah pedang yang sangat tajam mengoyak-ngoyak hati seseoRang (wuih...gile lo!), itu belum sebeRapa, ada juga koment yang bisa membuat seseoRang beRjalan ke aRah kematiannya...yah sebuah koment yang bisa membuat seseoRang membunuh diRinya sendiRi...padahal hanya sebuah koment lho (Na'udzubillahimindzalik...jangan sampai deh!), dan...ga sedikit juga koment yang ujung-ujungnya menyulut adu peRan (ga pake 'G') entah itu peRannya via mulut, via tangan kosong, via buah tangan (maksudnya pake alat gitu), via pos (lho...iya bisa aja...nah kalo orang diteRoRkan kadang-kadang dikiRimin sesuatu yang menyeRamkan kan?!) n' via" yang lainnya (kecuali novia kolopaking...maaf ya, Mba'!). So...daRi koment-koment tsb muncul kesan bahwa 'penonton' lebih 'ceRdas' dibanding saya, kamu, dia, kami, kita, kalian, meReka (atau kata ganti peRan yang lainnya) yang sedang memainkan peRannya masing-masing.
BeRasa ga?? Ah...beRasa ga beRasa...kita sendiRi juga peRnah menjadi 'penonton teRceRdas' dalam hidup kita...coba deh diingat-ingat. Misalnya aja nih...contoh kecilnya di Rumah kita, pas ada sodaRa kita yang sedang punya masalah dan sudah menjalani solusi-solusinya...kita teRkadang dengan entengnya nyeletuk..."Astaga! (ih...sebenaRnya ada lho yang lebih Islami...AstagfiRullah!) koq gitu sih...coba kalo kamu begini...." atau "Ya..ampun...kalo saya sih pasti begini...ga kayak kamu..." atau....(isi aja sendiRi! Kalo muat!)
Yah...hidup...layak ga layak...memang sebuah sandiwaRa...tapi bukan sandiwaRa biasa...coz pada akhiRnya peRan plus koment-nya sekalian akan diminta peRtanggungjawabannya di hadapan Allah 'Azza wa Jalla...kalo sudah disini...ga ada seoRangpun yang bisa mengelak peRan atau koment apa saja yang telah dilakukan atau dilontaRkan semasa hidupnya. So...the live must go on...mainkanlah peRan teRbaik kita sebagai seoRang muslim/muslimah sejati dan jadilah kita 'penonton teRceRdas' dalam hidup kita...with exhoRt one anotheR to tRuth n' exhoRt one anotheR to enduRance.^_^
Read more ...

SMS gratis!

Klik di sini!
free counters