. wisecorner: Catatan perjalanan: Umrah pertamaku (bag.3 tamat)

Catatan perjalanan: Umrah pertamaku (bag.3 tamat)

Hits:

10 Februari 2011
Saat sa’i....

Wanita yang tidak dalam keadaan suci tetap diperbolehkan melakukan sa’i sebab tempat sa’i asalnya bukan di dalam Masjid Haram (meskipun saat ini sudah menjadi 1 bangunan tetapi tetap terpisah). Sama halnya dengan tawaf, sa’i juga dilakukan sebanyak 7 kali. Awal sa’i dimulai dari bukit Shafa. Tetapi sebelum sampai ke Shafa, kita disunnahkan untuk membaca : “inna shafa wal marwata minsyaairillah”. Setelah itu kita memulai perjalanan ke Marwah. Bagi laki-laki, ditengah perjalanan ke Marwah nanti (atau sebaliknya) ada bagian dimana mereka disunnahkan untuk berlari-lari kecil. Bagian itu ditandai oleh lampu berwarna hijau di bagian atas. Ga jauh, kira-kira hanya 30 meter saja setelah itu berjalan seperti biasa. Pada saat sampai di bukit Marwah sambil menghadap ke arah Ka’bah (kalo susah untuk melihat dimana posisi Ka’bah ikuti saja arah posisi tegel yang kita injak, sebab posisi tegelnya memang sengaja dibuat menghadap ke posisi Ka’bah) kita disunnahkan untuk membaca doa : “Allahu Akbar 3x Laa ilahailallah wahdahulaasyariikalah lahulmulku walahulhamdu wahuwa’alakullisyaiinqadiir. Lailahailallahuwahdah shadaqawa’dah wanashaara’abeda wahazamalahzabawahdah” sebanyak 3x dan ini merupakan sunnah bukan boleh berdoa apa saja setelahnya. Dan semua amalan umrah bila diisi dengan dzikir dan doa, maka lebih afdhal dengan tetap menjaga doa dan dzikir yang telah ditetapkan oleh Rasulullah pada waktu dan tempat tertentu. Setelah berdoa, kemudian kita melanjutkan perjalanan ke bukit Shafa. Pada saat sampai di bukit Shafa, kita kemudian berdoa sebagaimana saat berada di bukit Marwah tadi sambil menghadap Ka’bah. Begitu seterusnya sampai hitungan ke 7. Kalo dalam sa’i kita merasa capek, boleh duduk-duduk sebentar di samping area sa’i sambil minum air zam-zam. Selama melakukan sa’i dari Shafa-Marwah atau sebaliknya, disunnahkan memperbanyak dzikir, membaca doa dan membaca Al-Qur’an. Putaran sa’i berakhir di bukit Marwah dan kita tidak disunnahkan berdoa lagi. Setelah itu boleh keluar dari pintu-pintu yang ada disamping kanan area sa’i (dari Marwah ke Shafa) menuju Masjid Haram.

Tahallul....

Kami selesai melakukan sa’i sekitar pukul 03.00 dini hari. Setelah melakukan sa’i, kegiatan selanjutnya adalah melakukan tahallul yang merupakan wajib umrah. Tahallul itu mencukur botak (yang lebih dianjurkan) atau sekedar memendekkan rambut (taqshir) bagi laki-laki dan bagi perempuan memotong ujung rambut seukuran 1 ruas jari. Untuk laki-laki, cukurnya di salon yang banyak terdapat di sekitar area Masjid Haram. Saya tahallulnya di kamar hotel setelah kami check in di sebuah hotel di sekitar Masjid Haram. Setelah tahallul, itu pertanda kita sudah tidak dalam keadaan berihram lagi sehingga tidak terikat lagi dengan larangan-larangan selama berihram.

Saatnya pulang....

Beberapa jam sebelum dzuhur kami sempatkan jalan-jalan ke Tower Waqaf Malik Abdul Aziz Aalu Su’ud (Tower Zam-zam) tempat di mana jam terbesar di dunia bertengger di puncak gedung tsb. Kami hanya semalam saja di Mekkah, sorenya pukul 15.00 kami sudah check out. Sambil nunggu masuknya waktu ashar, kami duduk-duduk di depan hotel Daarut Tauhid tepat di depan teras Masjid Haram. Saat itu ramai sekali. Manusia yang hilir mudik juga burung-burung merpati yang begitu banyak berterbangan di sekitar langit Masjid Haram. Burung-burung Merpati itu jinak dan suka sekali diberi makan biji-bijian yang dijual sekitar halaman Masjid Haram.

Kurang lebih 15 menit kemudian adzan ashar berkumandang. Hampir semua orang pada berjalan menuju Masjid Haram. Ada yang masuk ke dalam masjid ada yang cuma di teras masjid. Sepuluh menit setelah adzan, qamatpun terdengar, kami segera mengambil shaf di teras masjid, sebab tas yang kami bawa cukup besar dan tidak diperbolehkan untuk dibawa masuk ke dalam masjid. Saya shalat tepat di samping zauji.

Setelah shalat, kamipun berjalan sebentar menuju terminal bus PT. Saptco. Ternyata bus yang kami naiki akan dikemudikan oleh orang Indo tepatnya orang Sunda. Tak lama setelah itu bus yang kami tumpangi bergerak meninggalkan kota Mekkah dengan semua kenangan tentang umrah pertamaku bersama zauji yang takkan terlupakan^_^. Berharap bisa diberi kesempatan untuk umrah lagi dan menunaikan haji tahun ini. Harapan yang sama juga buat semua saudari-saudariku (beserta keluarganya) agar dimudahkan oleh Allah untuk dapat melakukan umrah dan haji. Amiin yaa Rabbal Alamin.

Al Madinah Al Munawwarah, (selesai ditulis) Rabiul Awal 1432 H

note : gbrnya di up load dari mbah google dengan alasan yg sama :)

0 comments:

Posting Komentar

SMS gratis!

Klik di sini!
free counters