. wisecorner: Keutamaan-Keutamaan Madinah Tercinta

Keutamaan-Keutamaan Madinah Tercinta

Hits:

02 Mei 2011
1. Kecintaan Nabi Shalallahu'alaihi wasallam pada Madinah. Nabi bersabda "Jadikanlah kecintaan kami pada Madinah sebagaimana kecintaan kami pada Makkah atau lebih…" (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Bahwasanya iman akan kembali ke Madinah, sebagaimana termuat dalam hadits Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam “Sesungguhnya iman akan kembali keMadinah sebagaimana kembalinya seekor ular kedalam sarangnya” (HR Bukhari dan Muslim).

Maksudnya adalah bahwa iman akan menuju ke Madinah dan akan kuat berada di sana dan kaum muslimin berbondong-bondong menuju Madinah. Pendorong semua itu adalah keimanan dan kecintaan terhadap tempat yang penuh berkah ini, yang telah Allah jadikan sebagai tanah haram.

3. Allah menjadikan kota Madinah sebagai tanah haram (tanah suci) yang aman sebagaimana Allah menjadikan Mekah sebagai tanah haram yang aman.

Nabi Shalallahu'alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya Nabi Ibrahim telah menjadikan Mekah sebagai tanah haram, maka sayapun menjadikan Madinah sebagai tanah haram.” (HR Muslim).

Maksud dari pengharaman yang disandarkan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim 'Alahissalam adalah untuk menegaskan pengharamannya. Karena pada hakekatnya yang mengharamkan adalah Allah. Dialah yang menjadikan Mekah dan Madinah sebagai tanah haram.

4. Kesucian Kota Madinah
Tatkala nabi Shalallahu'alaihi wasallam menerangkan kesucian (keharaman) kota Madinah, beliau menerangkan pula kedudukannya yang agung serta bahaya berbuat bid’ah didalamnya, beliau bersabda “Kota Madinah adalah tanah haram antara iir dan tsaur. Barangsiapa yang berbuat bid’ah (atau dosa) atau melindungi pelaku bid’ah (atau dosa) maka baginya laknat Allah dan para malaikat serta manusia seluruhnya. Allah tidak menerima darinya amalan wajib maupun sunnahnya” (HR Bukhari dan Muslim).

5. Nabi Shalallahu'alaihi wasallam menamakannya dengan nama “طيبة” (Thayyibah yang artinya baik) dan juga ”طابة” (Thobah yang artinya baik).

Bahkan terdapat keterangan dalam sahih muslim bahwa Allah menamakannya dengan ”طابة” .
Nabi Shalallahu'alaihi wasallam bersabda “ Sesungguhnya Allah menamakan kota Madinah ini dengan ”طابة” “ Kedua nama ini berasal dari kalimat “الطيب” yang menunjukkan pada arti baik. Kedua kalimat tersebut digunakan untuk menunjukkan kebaikan dan dimaksudkan untuk sebuah tempat yang penuh kebaikan.

6. Nabi Shalallahu'alaihi wasallam menggambarkan bahwa kota Madinah adalah sebuah kota yang memakan kota lain.

Beliau bersabda “Saya dperintahkan menuju sebuah kota yang memakan kota yang lain (maksudnya diperintahkan untuk hijrah kota tersebut yaitu sebuah kota yang memakan kota yang lain) mereka menamakannya kota yatsrib yaitu Madinah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Perkataan Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam “memakan kota” ditafsirkan bahwa kota Madinah akan ditolong dan akan mengalahkan kota yang lain. Ditafsirkan juga bahwa kota Madinah akan menghasilkan ghanimah (harta rampasan perang) yand didapat dari jihad fii sabilillah. Ghanimah tersebut akan mengalir ke kota Madinah.

Kedua hal ini telah terjadi dan terbukti. Kota Madinah telah mengalahkan kota-kota yang lain, muncul darinya juru dakwah yang memperbaiki keadaan manusia serta para ahli perang yang membawa kemenangan. Mereka mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Allah. sehingga masuklah orang-orang kedalam agama islam. Maka segala kebaikan yang muncul bagi penduduk bumi bersumber dari kota Madinah, yaitu kota Rasulullah saw. Oleh karena itu gelar kota Madinah memakan kota yang lain dibenarkan dengan kenyataan bahwa Madinah diberi pertolongan dalam mengalahkan kota lain, hal itu terbukti pada generasi awal dengan rombongan pertamanya dari kalangan sahabat-sahabat Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam dan para khalifah ar rasyidin Radhiyallahu'anhum. Begitu pula telah terjadi dihasilkannya ghanimah dan mengalirnya ghanimah tersebut kekota Madinah. Nabi Shalallahu'alaihi wasallam pun telah mengabarkan bahwa harta kisra dan kaisar akan diinfakkan dijalan Allah, dan hal itu telah terjadi, harta tersebut didatangkan ke Madinah dan telah dibagi-bagi oleh Umar bin khattab Al Faruq Radhiyallahu'anhu.

7. Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam memerintahkan untuk bersabar atas berat dan kerasnya Madinah.

Beliau bersabda “Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahuinya.”
Hadits ini muncul berkenaan dengan orang-orang yang berfikir untuk berpindah dari medinah kekota lain yang lebih nyaman dan lebih mudah rizkinya serta lebih banyak hartanya, maka nabi pun bersabda bahwa “kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahuinya. Tidak ada seorangpun yang meninggalkan Madinah karena tidak menyukainya melainkan Allah akan gantikan dengan orang yang lebih baik darinya. Dan tidak ada seorangpun yang tegar menghadapi berat dan kerasnya Madinah melainkan aku akan menjadi pemberi syafaat atau saksibaginya pada hari kiamat.” (HR Muslim).

Hadits ini menunjukkan akan keutamaan kota Madinah serta keutamaan bersabar menghadapi berat dan kerasnya Madinah serta kesempitan hidup jika terjadi pada seseorang. Maka janganlah hal itu diadikan sebagai alasan untuk pindah kekota lain demi mendapatkan kenyamanan ataupun keluasan rizki, bahkan yang seharusnya dilakukan adalah bersabar atas apa yang terjadi didalamnya, karena dia telah dijanjikan dengan janji yang agung serta pahala yang banyak dari Allah ta’ala.

8. Nabi Shalallahu'alaihi wasallam mendoakan keberkahan untuk Madinah, diantaranya sabda Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam “Ya Allah, berkahilah kami pada buah – buahan kami, berkahilah kami pada kota kami, berkahilah pada sha’ kami dan berkahilah pada mud kami.” (HR Muslim).

9. Keluarnya Demam dari kota Madinah. Nabi Shalallahu'alaihi wasallam bersabda: "Saya melihat bagaikan seorang wanita berkulit hitam dengan kepala yang menakutkan (bentuk kepala yang mengerikan) keluar dari kota Madinah, kemudian menetap di Mahi'ah (nama tempat)-yaitu Juhfah-maka akupun menta'wilkannya dengan waba Madinah yang telah pindah kedaerah tersebut". (HR Bukhari).

Juhfah adalah nama daerah yang sekarang di jadikan tempat miqad untuk mereka yang datang berhaji/ berumroh dari negara Irak dan sekitarnya.

10. Bahwa kota Madinah tidak dimasuki penyakit thaun dan tidak pula dimasuki oleh Dajjal. Beliau Shalallahu'alaihi wasallam bersabda, “Di penjuru Madinah terdapat malaikat. Thaun dan Dajjal tidak bisa memasukinya.” (HR Bukhari dan Muslim).

11. Didalam kota Madinah terdapat dua masjid agung yaitu Masjid Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam (Masjid Nabawi) dan Masjid Quba.

Adapun Masjid Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam memiliki keutamaan yang diterangkan dalam banyak hadits diantaranya sabda Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam “Tidak boleh safar (bepergian jauh; dalam rangka ibadah) kecuali menuju tiga masjid: Masjidil haram, masjid ini (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsha.” (HR Bukhari dan Muslim).
Salah satu masjid tersebut terletak di Madinah.
Juga tentang keutamaan sholat di dalamnya, yaitu lebih utama dari pada seribu kali sholat di tempat (masjid) lain. Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam bersabda “Sholat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali sholat di tempat lain kecuali Masjidil Haram.” (HR Bukhari dan Muslim).

12. Raudhah (Taman)
Nabi Shalallahu'alaihi wasallam bersabda, “Di antara rumahku dengan mimbarku terletak sebuah raudhah (taman) dari taman-taman surga. Mimbarku itu ada di atas telagaku.”

13. Keutamaan shalat di Masjid Quba diganjar pahala umroh, Nabi Shalallahu'alaihi wasallam dulu senantiasa mendatangi Masjid Quba setiap hari sabtu kadang berjalan kaki, kadang berkendaraan dan shalat di dalamnya dua rakaat.

14. Di madinah terdapat Gunung Uhud, Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam bersabda "Ini gunung yang mencintai kita dan kita mencintainya" (HR Bukhari dan Muslim).

15. Keutamaan wafat di Madinah. Nabi Shalallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang sanggup untuk mati di Madinah maka lakukanlah, sesungguhnya saya akan memberikan syafaat bagi siapa yang mati di Madinah". (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Umar ibn Khattab Radhiyallahu'anhu berdoa, “Ya Allah, karuniakanlah aku suatu anugerah, yaitu mati syahid di jalan-Mu (yakni dalam membela agama Mu), dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu.” Dan Allah mengabulkan permohonannya.


***Subhanallah..semoga kami (bersama keturunan-keturunan kami kelak, insyaAllah) yang saat ini diberi kesempatan tinggal di Madinah dapat meraih keutamaan-keutamaan dari Kota Rasulullah ini ...amiin Yaa Rabbal Alamin...***

Sumber : Indahnya Berbagi dengan sedikit editan dari saia..***

0 comments:

Posting Komentar

SMS gratis!

Klik di sini!
free counters