. wisecorner: hidup
Tampilkan postingan dengan label hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hidup. Tampilkan semua postingan

(lagi) Tentang Cinta....

12 Agustus 2011



cinta itu...
tak hanya merah merona
semburat bahagia
sehidup-semati
kasih-kekasih
cerita indah namun tiada arti
canda
tawa
kebebasan
....


tapi cinta itu...
juga untaian nasehat
pengorbanan
jatuh-bangun
airmata
peluh
luka
marahmu
teguranmu
delikan matamu
....


layaknya potongan gambar 'cinta' itu
beragam pola
berwarna-warni
tak cuma 1
dan kata lagi-lagi tak mampu merincinya
namun hanya bertolak dan berlabuh pada yang 1
yang kekal
yang tak pernah habis cintaNya
Allah 'Azza wa Jalla




*ukhuwahfillah till JannahNya...aamiin.
Read more ...

‘Coz Ur Never Alone, Sister...

09 April 2011

Pernah merasa sendiri di tengah keramaian?
Merasa terkucilkan, tak dianggap, tak didengar, diacuhkan oleh orang-orang di sekeliling kita?
Merasa asing diantara hiruk pikuk kehidupan dunia?
Merasa ditinggalkan oleh orang-orang yg kita harapkan senantiasa menemani?
Dan semua deskripsi rasa kehampaan hidup di dunia yg fana ini.
Di antara kita mungkin ada yg pernah merasakan atau bahkan mungkin sering merasakannya.


Bagaimana rasanya jika semua ekspresi kehampaan itu tanpa iman sebagai perisai ?
Akankah keistiqomahan tetap menjadi pilihan hingga takdirNya menyapa ?
Sungguh tidak mudah menjaga keistiqomahan atas pilihan iman di zaman seperti ini.
Saat rasa iman semakin tawar dan hambar
Saat penopang-penopangnya semakin sulit ditemukan
Dan disaat lingkungan semakin tak mendukung.
Adakah yang tetap teguh dalam kesendirian yang sering mencekam?
Meski dalam keramaian? Terkucilkan. Merasa asing. Yang adapun enggan menemani.


Tapi semua itu tak masalah jika kita memilikiNya, yang senantiasa ada disaat kapanpun kita membutuhkanNya, tanpa kenal lelah dan pamrih.
Dia selalu ada bersama kita meski wujudNya tak nyata dalam tatapan kita saat ini.
Senantiasa menemani, meski yg lain berbalik meninggalkan kita.
Begitu dekat melebihi dekatnya urat nadi kita.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

(QS. 50 : 16)



Biarkan saja yg lain meninggalkan kita, tak usah risau, toh semuanya pun pada akhirnya akan pergi meninggalkan kita atau kita yg pergi meninggalkan mereka, asal kita selalu bersamaNya yang tak pernah sedetikpun meninggalkan kita selamanya.
Sebab Dia tak pernah membiarkan kita berjalan sendiri.
Sebab Dia akan memberi ganti teman seperjalanan yang saling mencintai karenaNya.
Sebab Dia selalu ada utk semua hamba-hambaNya.
‘Coz Ur Never Alone, Sister...

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

(QS. 2 : 186)




Jazaakillah khair kepada seorang saudarifillah yg telah melengkapi catatan ini.

Pagi yg dingin tak jauh dari bentangan gunung Uhud, Jumadil Awal 1432H
Read more ...

Awal dan Akhir

04 April 2011

Sesuatu yg diawali dengan baik, insyaAllah akhirnya pun akan baik. Dan sangat tergantung pada sela di antara awal dan akhir tsb. Bagaimana kita menciptakan suatu kondisi yg kondusif agar sela tsb dilalui dengan baik agar mencapai akhir yang baik. Sebut saja sela itu sebagai sebuah keistiqomahan. Keistiqomahan pada sebuah proses yang baik agar awal yg baik berakhir dan diakhiri dengan baik.

Seorang ibu yang menginginkan lahir jundi/yah yang baik dari rahimnya, harus memperhatikan masa awal, sela dan akhir dari kehamilannya agar kesemuanya diawali, dijalani dan diakhiri dengan baik. Sebab dari rahim seorang ibu lah diharapkan lahir sosok muharrik/ah dakwah yang akan memperjuangkan agama Allah. Sebab dari pengasuhan yang baik dari seorang ibu lah diharapkan tumbuh sosok mujahid/ah yang rindu syahid dalam membela agamaNya.

Seseorang yang menginginkan kebaikan dalam hidup dan akhir yang baik saat kematiannya, harus mengusahakan hal-hal yang baik di awal, sela dan menuju akhir hidupnya agar hidupnya berakhir dengan baik. Walaupun tidak bisa dipungkiri akan ada saja ujian kehidupan yang menyapa setiap episode hidup kita. Tapi, disitulah Allah akan melihat sejauh mana pengakuan keberimanannya kita padaNya. Saat ujian itu datang, berusahalah untuk menghadapinya dengan sebaik-baik penyikapan dan jangan khawatir akan ada tidaknya jalan keluar dari ujian tsb, sebab bersama 1 kesulitan ada 2 kemudahan. InsyaAllah.

Setiap kita mendambakan pasangan hidup yang terbaik, tak ada salahnya hanya saja kitapun perlu menjadi calon pasangan yang terbaik bagi calon pasangan kita kelak. Bagaimana kita mengawali dengan baik sebuah niat membina rumah tangga yang samara, menjalani proses yang baik menuju walimah syar’i, melangsungkan sebuah walimah syar’i, dan tentunya berusaha menjalani dengan baik setiap tahapan dalam kehidupan baru bersama pasangan hidup yang terbaik meski setiap dari kita pasti memiliki kombinasi kekurangan dan kelebihan yang sama uniknya agar kelak rumah tangga yg dibina di dunia ini bisa langgeng hingga ke surgaNya kelak..amiin..

Begitupun dengan ikatan persaudaraan atas dasar cinta dan benci karnaNya dalam sebuah album bertema ukhuwah islamiyah. Awalilah dengan baik persaudaraan tsb, jalani dan nikmati setiap warna yang hadir dalam setiap interaksi kita dengan mereka, saudari-saudari kita di jalanNya, rasakan bagaimana warna-warni itu turut mewarnai sisi-sisi dalam hidup kita dan jangan luput untuk turut memberi warna dalam kehidupan mereka. Warna-warni yang membuat kita semakin cantik di hadapanNya. Dengan harapan di surga kelak kita termasuk hamba-hambaNya yg berada di atas dipan-dipan atau mimbar dari cahaya yang membuat iri para Nabi, Shiddiqun dan Syuhada. Amiin. Subhanallah...sungguh akhir persaudaraan yg sangat indah.

Dan masih banyak lagi fase hidup yang harus diawali, dijalani dan diakhiri dengan baik, insyaAllah agar kelak secara keseluruhan kehidupan di dunia ini dapat berakhir pada sebaik-baiknya tempat peristirahatan terakhir, tdk lain tdk bukan di surgaNya kelak...amiin.


Negeri impianku, Ahad malam 10:41pm Rabiul awal 1432 H

Read more ...

Tentang ujian....

16 Maret 2011
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. 29 : 2)

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. 67 : 2)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101]. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2 : 155-157)

Ujian akan senantiasa menyapa hari-hari seorang hamba. Sejak dari ditiupkannya ruh ke dalam janin, maka sejak saat itu pula ujian akan mewarnai setiap episode hidup hingga ajal menjemput. Bahkan kematian merupakan ujian terberat dalam hidup. Jadi, susah buat kita utk menghindar dari yang namanya ujian. Gampangnya, kalo mau hidup yah harus siap menerima ujian. Toh siap atau tidaknya kita ujian itu tetap akan datang.

Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah). Dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini. Dan demi bapak dan anaknya. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. 90 : 4).

Ujian yang bukan saja dikemas dalam bentuk kesulitan, kesusahan, kesendirian, kesempitan, kemiskinan, sakit, luka, bencana, musibah atau hal-hal tidak menyenangkan lainnya, namun ujian juga ada yang dikemas dalam bentuk kekayaan, kebahagiaan, kebersamaan, kelapangan, jabatan, dllnya. Singkatnya ujian itu beragam bentuk, rasa dan kadarnya.

Ujian itu tanda cinta dariNya kepada kita semua terlebih bagi hambaNya yang . Maka, selalu siap siaga utk menerima ujian dariNya, sebab semakin Dia cinta, maka semakin sering pula Dia menguji hambaNya. Ujian juga merupakan salahsatu cara Allah utk melihat sejauh mana keimanan hamba-hambaNya. Hanya sebatas lisan kah atau lebih dari itu, sehingga lewat ujian itu tersaringlah orang-orang yang hanya mengaku-ngaku beriman tetapi sangat jauh dari aplikasinya. Ujian salahsatu cara Allah utk menghapus dosa-dosa kecil hambaNya.
“Tidaklah seorang muslim yang menderita kelelahan; penyakit; kesusahan hati; bahkan gangguan yang berupa duri melainkan semua kejadian itu akan menjadi penebus dosanya.”(HR. Bukhari, Muslim).
Ujian juga adalah salahsatu cara Allah utk meningkatkan derajat hambaNya di sisiNya.
Ujian juga sebagai alarm, pengingat, agar kita tidak seperti ‘kacang lupa kulitnya’ terhadap sekian banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Agar kita tak kufur. Dan agar kita banyak-banyak mensyukuri nikmatNya.
Ternyata ujian itu tak sesempit pemaknaan dalam pikiran kita.

Tetapi ujian itu tentu saja sebanding dengan tingkat keimanan hambaNya, sebab Dia; Dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Adil, Maha segala-galanya yang tidak pernah bermaksud mendzalimi hambaNya dengan ujian tsb. Olehnya itu jangan pernah merasa paling menderita di dunia ini dengan ujian yang Allah berikan, sebab tentu masih ada orang-orang yang lebih berat lagi ujiannya dari kita.

Dan syaithan sangat senang ketika melihat manusia yang sedang diuji olehNya. Apapun bentuk ujiannya. Tak terkecuali bagi mereka, orang-orang yang jatuh bangun dalam meniti jalan dakwah dan tarbiyah. Akan ada saja ujian yg mewarnai setiap langkah dalam perjalanan panjang ini. Dan tentunya akan ada saja jalan-jalan kemudahan untuk bisa menjadi ‘pemenang’ dalam ujian tersebut ketika kita yakin bahwa apa yang kita lakukan dalam dakwah ini adalah bagian dari menolong agamaNya.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. 47 : 7).
Bahwa Allah tidak akan menyepelekan perkara sekecil apapun yang pernah kita lakukan di jalanNya. Oleh karena itu, jangan pernah kita berpikir dua kali untuk menolong agamaNya disaat lapang maupun sempit dengan apa yang kita miliki hari ini, sekecil apapun itu sebab
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”. (QS. 99 : 7). Dan balasannya, serahkan sepenuhNya kepada Allah, sebab Allah adalah Khairutstsawaab (sebaik-baik Pemberi Pahala) dan Khairu’uqbaa (sebaik-baik Pemberi Balasan).

Semoga hadits ini bisa jadi bahan muhasabah buat kita semua yg saat ini sedang diuji oleh Allah Subhanahu Wata’ala :Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”

(HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayah juga kemampuan bagi kita utk menjaga hidayah tsb, hingga meski dengan sapaan ujian demi ujian kita masih bisa berusaha utk tetap memijakkan kaki di atas jalan yang mulia ini. Jalan yang dahulu pernah ditempuh oleh para nabi dan rasul juga manusia-manusia mulia setelahnya. Jalan yang sangat kita harapkan menjadi sebab RahmatNya sampai kepada kita sehingga kelak kita dapat beristirahat dengan tenang di dalam SurgaNya...aamiin Yaa Rabbal Alamin.


Madinah, 05 Rabiul Akhir 1432 H

Read more ...

Bahagianya Merayakan Cinta

14 Februari 2011
HidayahNya tlh mngantarkn diri ini pd satu titik balik

Sbuah pjalanan hjrah tlh mnanti tuk dtapaki

Meski penuh liku,terjal,tak smulus jln tol hgg hrus jatuh kmd bangkit lalu jatuh dan bangkit lagi smpai saat kmbli ke haribaanNya

Walau hrus mjadi yg minor diantara yg mayor ah tak mengapa asal diri tak jauh dariNya,asal hati tak kering akan cinta,takut juga harap padaNya

Meski hrus ttatih bjalan,bpeluh keringat,bcucur airmata,blapang dlm cinta padaNya sbb diri ini jg mrk hanyalah manusia yg tak makshum bagai kekasihNya

Sggh smuanya tak sbandingdgn blsan dmi blsan cintaNya pdku

Tak sbanding dgn ap yg pnh aku korbankn djalanNya

Ah sbnrnya malu utk mngatasnamaknnya dgn pngorbanan

Sbb smuanya pun adlh kpunyaanNya yg dtitipknNya padaku

Jadi shrusnya aku malu padaNya

Hrusnya kepala ini tak mampu mdongak dgn mata yg menatap tanpa kedip mnantang keMaha-anNya ktk ujian dmi ujian akrab mnyapa hari,bulan bhkn tahun hgg mrasa hdp di dunia ini sdh tak ad guna

Hrusnya diri ini yg bnyk bmuhasabah ktk hdup trasa berat tak pnh sdktpun bpihak,bkn menyalahkn org lain shgg dr ini spt ini,bkn mkambinghtmkn saudari sndiri krn stiap kburukn yg mnimpa tjadi krn ulah dr sndiri,bkn mfitnah mrk yg sharusnya bjalan bsama mcari kridhoanNya mnuju JannahNya,bkn pula mgadaikn hidayah yg tak gmpang dberiknNya dgn mjauh,mnutup buku pjuangan bsampul ukhuwah,mciptakn jurang pmisah,hgg bpaling dari kasihNya yg Maha Luas

Allah itu Maha Adil wahai diri yg fakir. Maha Pngasih lg Maha Pnyayang. Jgn pnh bputus asa akn RahmatNya. Jgn pnh mcari jln lain tuk bebas dari labirin kdukaan hdup yg mdominasi

Mintalah,mk akn Dia beri

Lirihkn suara,agar ddngar olehNya

Kumpulkn smw lembar-lembar ksabaran agar hati lapang mnanti jawabn pinta smpai phujungnya

Lalu tsnyumlah mnatap indahnya hdup stlh badainya mreda menyisakn pelangi warna warni dsudut hati

Kini bahagia bkn hanya dlm bunga-bunga tdur yg snantiasa bmekaran dlm pelukn malam

Bahagiaku jg bahagiamu,kekasihku

Bahagia merayakan cinta dariNya bsamamu dan jundi-jundi kami, kini hgg nanti di JannahNya




(Utk Zauji tcinta yg akn slalu ad dsisi pdamping hdp plipur lara juga 'anak-anak' An Naas 14 yg jauh dmata tp slalu dkat dhati Ummi kalian anugrah t'indah yg Allah titipkn smg qta dpt dptmukn kmbli dlm taman-taman syurgaNya)

Hari ke-9 Muharram 1432H

Read more ...

Tak Selamanya....

Wahai diri..tak selamanya nasehat itu menyejukkan hati, membuat kita tersenyum bahagia kemudian disikapi dengan mudah. Namun terkadang nasehat itu malah membuat hati kita rasa tertohok, bibir kita meringis, tersenyum tapi kecut lantas tak jarang pula membuat kita bersu'udzon kepada si penyampai nasehat. Sisi inilah yg cukup sulit kita hadapi, kita sikapi. Manusiawi memang, tapi tak ada salahnya dan merupakan sesuatu yang baik ketika kita mau menyikapinya dengan sebaik-baik penyikapan. Mari sama-sama kita belajar untuk menyikapi setiap nasehat yang sampai: langsung maupun tak langsung, suka maupun tidak, sesuai ataupun tidak, manis apalagi pahit, semuanya dengan berusaha melapangkan hati, mengedepankan husnudzon dan memuhasabah diri yang pada akhirnya dapat menghasilkan feedback positif bagi diri kita bukan sebaliknya. Mari belajar! Karena tak selamanya....

Syuqqoh kami, sesaat sebelum memejamkan mata merengkuh mimpi ditemani murajaah sang imam, Rabiul awal 1432H.
Read more ...

yang datang..yang pergi..

19 April 2009
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. 3 : 185)

hidup dan mati...sesuatu yang tak dapat terpisahkan, terelakkan, tergantikan, oleh apapun, siapapun dimanapun itu meski dalam benteng yang kokoh sekalipun...
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...." (QS. 4 : 78)

keduanya datang dan pergi silih berganti...suatu ketika ada yang datang membawa keceriaan dalam sebuah komunitas...di lain waktu entah kapan namun pasti yang datang itupun pasti pergi...jauh...sangat jauh tak terjangkau oleh apapun...sebab dia telah kembali ke hadirat Allah 'Azza wa Jalla.

kematian adalah sebuah konsekuensi dari kehidupan, bila siap hidup maka harus siap untuk mati, tapi jangan pernah berpikir untuk mati konyol, maksudnya mati tanpa mempersiapkan bekal yang cukup, hanya sekedar saja.

tapi adakah kita sadari bahwa sebenarnya detik demi detik yang Allah percayakan pada diri kita adalah ladang tempat kita menuai benih lantas memanennya kelak wajah penuh suka cita...sebab pada akhirnya kita menjadi bagian hamba-hambaNya yang layak menghuni JannahNya...semoga...yah semoga itu adalah aku, kamu, dia, mereka...kita semua.
Al Baqarah 25"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya" (QS. 2 : 25)
Read more ...

Tak ada yang abadi

14 April 2009

Tak ada yang abadi. Setiap yang hidup pasti akan mati, dengan cara apa pun itu sesuai dengan apa yang telah Sang Khalik gariskan bagi semua hamba-hambaNya. Maka tak ada manusia yang abadi. Walaupun dengan teknologi semodern apa pun untuk mengusahakan keabadian itu, hingga detik ini pun kelak hingga kiamat yang telah dipastikan akan datang, tak ada manusia yang abadi. Tak ada dan tak akan pernah ada.


Tak ada yang abadi. Hidup yang kita jalani seperti sebuah siklus yang senantiasa berulang dari hari ke hari. Meski berulang, tapi setiap aktivitas yang kita lakukan tak akan pernah abadi. Penyebabnya beragam, entah bosankah, ada aktivitas yang lebih urgent, tersita oleh aktivitas lain yang memakan banyak waktu, tergantikan oleh aktivitas lain yang lebih menarik, mungkin?, memberikan efek samping yang buruk buat diri kita, lupa (mungkinkah sesuatu yang rutin akan dilupakan?), atau dihentikan oleh sebuah kematian. Beragam kan?

Tak ada yang abadi. Pergantian siang dan malam. Metamorfosis seekor ulat menjadi kupu-kupu dengan sayap yang elok. Daun-daun yang berguguran satu demi satu. Dan suatu ketika cuaca boleh panas tapi dilain waktu, lihatlah tanah-tanah berdebu itu telah basah oleh hujan, seperti hari ini dan kemarin. Sebab tak ada yang abadi.

Seperti yang terjadi pada diri ini. Tak ada yang abadi. Mulai dari fisik yang berubah seiring berjalannya waktu, ruhiyah yang setiap detik bahkan bisa berubah, sifat yang melekat padanya, rasa yang mewarnai hati juga hari-harinya, pakaian yang menutupinya, orang-orang yang hilir mudik di sekitarnya, aktivitas yang dia lakukan pun yang berlaku atas dirinya, semuanya...tak ada yang abadi.

Yah...sadar ataupun tidak...apa yang kita inderai sejak dulu hingga tiba waktunya tak ada yang abadi. Kecuali Sang Pencipta, Allah 'Azza wa Jalla. Hanya Dia yang abadi sebab Dia-lah pemilik keabadiaan itu.

Read more ...

SMS gratis!

Klik di sini!
free counters