
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي
Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari 'Ubaidullah bin 'Umar berkata, telah menceritakan kepada saya Khubaib bin 'Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) diantara taman-taman surga dan mimbarku berada pada telagaku (di surga) ". (HR. Bukhari-Muslim dan imam lainnya)Sementara dalam riwayat yang lain mengatakan “antara kuburanku dan mimbarku adalah taman diantara taman-taman surga”. Ulama kita menjelaskan bahwa lafadz kedua ini adalah bentuk mukjizat Rasulullah karena beliau tahu dimana tempat beliau meninggal dan dimakamkan. Adapun makna Raudhah dalam hadits di atas sebagian ulama kita memahami secara dzahirnya yang berarti taman itu yang akan diangkat ke surga pada hari kemudian sebagian yang lain berpendapat bahwa amalan yang dikerjakan di Raudhah baik berupa shalat, dzikir, bacaan Qur’an dan amalan lainnya adalah pengantar menuju surga Allah.
Hari itu rencananya mau mengikuti kelas tahfidz-nya Ablaha Husniyah, tapi setelah ditunggu-tunggu ternyata beliau tidak datang-datang. Mba Alqi pun mengajak saya ke Raudhah.

Dari referensi yang pernah saya baca, panjang Raudhah 22 meter dan lebarnya 15 meter. Ditandai dengan karpet yang berwarna hijau. Raudhah lokasinya di bagian jamaah laki-laki dan hanya dibuka (untuk jamaah perempuan dengan cara memasang pembatas di sepanjang jalan menuju Raudhah) pada waktu pagi hingga dzuhur dan setelah isya. Raudhah tak pernah sepi dari jamaah yang ingin shalat, berdzikir ataupun membaca Al-Qur’an. Bahkan hari itu kami berdesak-desakkan dengan jamaah perempuan lainnya. Cukup sulit mencari tempat untuk shalat, saya sendiri ketika shalat merasakan bagian kepala saya dilangkahi beberapa kali. Tapi, Alhamdulillah alaa kulli hal, sangat bersyukur bisa diberi kesempatan untuk shalat dan berdoa di Raudhah. Semoga Allah memperkenankan doa-doa saya. Amiin. Tidak boleh terlalu berlama-lama sebab petugas keamanan di situ akan menyuruh kita untuk beranjak agar jamaah yang lain juga bisa shalat dan berdoa di Raudhah.
Sunnah ketika kita memasuki area Raudhah adalah mengucapkan salam kepada Rasulullah, kemudian kepada Abu Bakar Ash Shiddiq, kemudian kepada Umar bin Khattab. Berharap bisa shalat dan berdoa lagi di Raudhah di lain kesempatan. Amiin
Sabtu, Rabiul Awal 1432H
note: gambarnya boleh up load di mbah google soalnya kalo foto langsung bisa kena tegur petugasnya lagian sama zauji ga dibolehin foto-foto.
0 comments:
Posting Komentar