
BeRasa ga? Maka teRkadang dalam hati (biasanya sih teRekspResikan juga dalam bentuk bahasa tubuh) timbul Rasa Ge-eR, penasaRan (asal jangan mati penasaRan aja), jengkel, sedih, dongkol (ini Rasanya tentu beda dong dengan jengkol), maRah (lho..kenapa? Suka-suka oRang dong) dan masiiiihhh...banyak lagi Rasa yang mungkin teRbit-tenggelam ketika peRan yang kita mainkan sedang di'tonton' oleh oRang di luaR sana.
Sehingga ga jaRang (lebih sering sih iya) tanpa diminta sekalipun akan ada posting komentaR untuk peRan-peRan tsb. Koment-nya pun cem...macem, ada yang membuat hati kita JUMAWA (bukan JUaRa Makan diWaRung), ada yang buat bulu kuduk kita meRinding mendengaRnya (pas banget kalo teRnyata di sekitaR medan magnet kita ada 'meReka'...Siapa? Tauk ah gelap!), ada juga yang bisa membuat hati kita beRgetaR kecil, sedang, hebat bahkan bisa membuat kita teRguncang hingga teRkulai lemas tak beRdaya (koq bisa? Bisa...bisa ajaaaa) sehingga peRlu dilaRikan ke ai-si-yu dan mendapatkan RKP (sadis beneR koment-nya! Apa sih? Tauk...tanya aja sendiRi! Tanya siapa? Bukan...tapi tanya ken-na-pa??), tRuss ada juga yang bisa membuat ductus lacRimalis kita mengucuRkan hujan lokal di sekitaR oRbita paRs infeRioR, aRea zygomaticus, nasal, dst...dsb...etc...coz emang glosso tak beRtulang, so...bisa aja dia sepeRti sebilah pedang yang sangat tajam mengoyak-ngoyak hati seseoRang (wuih...gile lo!), itu belum sebeRapa, ada juga koment yang bisa membuat seseoRang beRjalan ke aRah kematiannya...yah sebuah koment yang bisa membuat seseoRang membunuh diRinya sendiRi...padahal hanya sebuah koment lho (Na'udzubillahimindzalik...jangan sampai deh!), dan...ga sedikit juga koment yang ujung-ujungnya menyulut adu peRan (ga pake 'G') entah itu peRannya via mulut, via tangan kosong, via buah tangan (maksudnya pake alat gitu), via pos (lho...iya bisa aja...nah kalo orang diteRoRkan kadang-kadang dikiRimin sesuatu yang menyeRamkan kan?!) n' via" yang lainnya (kecuali novia kolopaking...maaf ya, Mba'!). So...daRi koment-koment tsb muncul kesan bahwa 'penonton' lebih 'ceRdas' dibanding saya, kamu, dia, kami, kita, kalian, meReka (atau kata ganti peRan yang lainnya) yang sedang memainkan peRannya masing-masing.
BeRasa ga?? Ah...beRasa ga beRasa...kita sendiRi juga peRnah menjadi 'penonton teRceRdas' dalam hidup kita...coba deh diingat-ingat. Misalnya aja nih...contoh kecilnya di Rumah kita, pas ada sodaRa kita yang sedang punya masalah dan sudah menjalani solusi-solusinya...kita teRkadang dengan entengnya nyeletuk..."Astaga! (ih...sebenaRnya ada lho yang lebih Islami...AstagfiRullah!) koq gitu sih...coba kalo kamu begini...." atau "Ya..ampun...kalo saya sih pasti begini...ga kayak kamu..." atau....(isi aja sendiRi! Kalo muat!)
Yah...hidup...layak ga layak...memang sebuah sandiwaRa...tapi bukan sandiwaRa biasa...coz pada akhiRnya peRan plus koment-nya sekalian akan diminta peRtanggungjawabannya di hadapan Allah 'Azza wa Jalla...kalo sudah disini...ga ada seoRangpun yang bisa mengelak peRan atau koment apa saja yang telah dilakukan atau dilontaRkan semasa hidupnya. So...the live must go on...mainkanlah peRan teRbaik kita sebagai seoRang muslim/muslimah sejati dan jadilah kita 'penonton teRceRdas' dalam hidup kita...with exhoRt one anotheR to tRuth n' exhoRt one anotheR to enduRance.^_^
0 comments:
Posting Komentar